Daya Beli Menurun Jelang Idul Adha, Pedagang Sapi di Jambi Mulai Resah: “Biasanya Ramai, Sekarang Sepi”

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

JAMBI – Menjelang Idul Adha 1446 Hijriah, geliat pasar hewan kurban di Kota Jambi belum menunjukkan tanda-tanda menggeliat seperti tahun-tahun sebelumnya. Di kandang milik Indra, seorang pedagang hewan kurban di kawasan Mayang, suasana masih jauh dari hiruk pikuk pembeli.

Padahal, ia sudah bersiap. Sekitar 200 ekor sapi dan kambing telah ia datangkan. Mulai dari sapi bali, simmental, hingga limosin, serta kambing dengan harga terjangkau, semua siap diserahkan sebagai persembahan kurban. Tapi nyatanya, hanya 90 ekor yang laku hingga pertengahan Mei 2025 ini.

“Biasanya, seminggu sebelum hari H sudah lebih dari 150 ekor terjual. Sekarang baru separuhnya,” keluh Indra, Sabtu (17/5/2025).

Indra menjelaskan bahwa harga hewan kurban tidak banyak berubah. Seekor sapi ideal untuk kurban dihargai antara Rp20 juta hingga Rp21 juta, sementara kambing dibanderol mulai dari Rp2,5 juta. Ia meyakini bahwa secara kualitas, hewan yang ia jual tetap terjaga.

Namun, bukan soal harga yang menjadi persoalan. Menurutnya, masalah utama adalah penurunan daya beli, terutama dari lembaga-lembaga besar seperti perusahaan dan instansi pemerintahan yang sebelumnya menjadi penyumbang pembelian terbanyak.

“Biasanya ramai sebulan sebelum Idul Adha. Tapi tahun ini perusahaan dan kantor-kantor sepi. Mungkin karena anggaran dipangkas atau efisiensi belanja dinas,” ujar Indra.

Fenomena lesunya pasar hewan kurban ini bisa menjadi indikasi awal perubahan pola konsumsi dan alokasi anggaran masyarakat maupun institusi. Di tengah tekanan ekonomi global dan tren efisiensi birokrasi, pengadaan hewan kurban yang sebelumnya menjadi bagian CSR atau program keagamaan, kini mulai terdampak.

Di sisi lain, Indra berharap bahwa pekan terakhir sebelum Idul Adha masih akan membawa angin segar. “Kami optimis pembeli akan meningkat menjelang hari H,” ujarnya sambil tetap merawat kandangnya dengan harap-harap cemas.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network