Bupati Syukur Bekali Jamaah Haji dengan Simbol Kehidupan, Bukan Sekadar Barang

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

MERANGIN – Ada yang berbeda dalam momen pelepasan Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Merangin tahun ini. Di tengah suasana haru dan penuh doa yang menggema dari Auditorium Rumah Dinas Bupati Merangin, Sabtu (10/5/2025), Bupati H. M. Syukur dan Wakil Bupati H. A. Khafid Moein membekali 334 CJH bukan hanya dengan nasihat spiritual, tapi juga tas kecil berisi simbol kehidupan.

Dalam tas tersebut, ada rendang sebagai lambang bekal energi dan kasih sayang keluarga, tumbler sebagai pengingat untuk menjaga kesehatan dan hidrasi di tanah suci, sal (sorban kecil) sebagai simbol kesederhanaan dan kekhusyukan, serta sepasang sandal jepit, yang tampak remeh tapi akan menjadi teman setia melintasi panasnya lantai-lantai Masjidil Haram.

“Kami ingin setiap langkah Bapak dan Ibu di Tanah Suci terasa seperti melangkah bersama keluarga. Tas kecil itu bukan sekadar barang, tapi lambang cinta kami dari Merangin,” ujar Bupati M Syukur dalam sambutan yang disambut tepuk tangan dan isak haru dari para keluarga CJH.

Dalam sambutannya, Bupati juga menyampaikan harapannya agar seluruh jamaah kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menyandang gelar haji mabrur. Ia pun mengutip tiga ciri haji mabrur yang diajarkan Rasulullah SAW:

  1. Ayyakuna Tibil Kalam – Lisannya menjadi lebih lembut dan menyejukkan, tidak menyakiti orang lain.
  2. Ifsaus Salam – Membawa semangat perdamaian, bukan permusuhan.
  3. It'amut Tha’am – Dermawan, peduli kepada orang lain, dan tidak pelit.

“Kalau sudah pulang haji tapi omongannya masih tajam, gampang marah, atau pelit, berarti ada yang belum selesai di Makkah,” ujar Bupati sembari tersenyum, disambut tawa kecil para hadirin.

Tahun ini, Kabupaten Merangin mengirim 344 CJH, terbagi dalam dua kloter: Kloter 18 (147 orang) dan Kloter 20 (197 orang). Dari jumlah tersebut, 154 orang adalah laki-laki, dan 187 perempuan.

CJH tertua adalah Ny. Karti, 86 tahun, yang tetap semangat meski usia menua. Sementara CJH termuda adalah Aldi Nugroho, 19 tahun, lulusan sekolah kejuruan yang baru saja menyelesaikan studinya dan mendapat hadiah keberangkatan haji dari keluarganya.

Wabup H. A. Khafid Moein menambahkan, bahwa keberangkatan haji ini bukan hanya ritual, tapi perjalanan batin yang harus dibawa pulang untuk menjadi manusia yang lebih baik.

“Jaga nama baik Merangin di Tanah Suci. Kalian bukan hanya tamu Allah, tapi juga duta akhlak dari kampung halaman,” ujar Khafid.

Dalam suasana yang penuh khidmat, doa-doa dilantunkan, air mata tumpah, dan pelukan keluarga menjadi saksi bahwa haji bukan sekadar perjalanan fisik, tapi perjalanan jiwa.

Tas kecil dari bupati mungkin akan tampak biasa di mata orang lain. Tapi bagi para CJH Merangin, ia akan menjadi pengingat: bahwa dari kampung halaman mereka berangkat, dan kepada masyarakat mereka akan kembali sebagai manusia baru.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network