Harga Pinang di Tanjabtim Naik Jadi Rp 29 Ribu per Kg, Petani Masih Dihadang Produksi Menurun

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

MUARA SABAK – Harga jual buah pinang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi, kembali menunjukkan tren kenaikan signifikan. Jika sebelumnya diperdagangkan di kisaran Rp 25.000 per kilogram, kini tembus di angka Rp 29.000 per kilogram di tingkat petani.

Namun di balik kenaikan harga yang menggembirakan tersebut, para petani justru mengaku belum bisa menikmati keuntungan maksimal. Pasalnya, sebagian besar kebun pinang tengah mengalami masa “trek” atau penurunan produksi secara alamiah.

"Harga memang mahal, tapi buah sedang trek. Jadi hasil panen kami tidak banyak," ujar Sugeng, petani pinang di Kecamatan Muara Sabak Timur, Selasa (30/4/2025).

Kondisi ini membuat para petani hanya bisa menjual hasil panen dalam jumlah terbatas. Selain itu, meningkatnya harga juga diiringi dengan naiknya biaya pengolahan. Upah mengocek atau memisahkan isi buah pinang dari kulit, yang sebelumnya Rp 1.500 per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 2.000 per kilogram.

“Jadi kami, petani, hanya menerima bersih sekitar Rp 26.000 sampai Rp 27.000 per kilogram. Sisanya untuk biaya ngocek,” jelas Sugeng.

Kekhawatiran lain yang membayangi para petani adalah potensi penurunan harga secara mendadak. Pasalnya, komoditas pinang dikenal memiliki volatilitas harga yang tinggi dan tidak menentu.

“Kami sering trauma. Sedang proses pengeringan, tahu-tahu harga jatuh bebas. Bisa anjlok drastis dalam sehari, tanpa peringatan,” ungkapnya.

Ia menuturkan, pengalaman pahit pada tahun-tahun sebelumnya menjadi pengingat bagi para petani agar tidak terlalu larut dalam euforia kenaikan harga.

Meski demikian, Sugeng dan petani lainnya berharap tren positif harga ini dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Kestabilan harga dinilai penting untuk memulihkan kondisi ekonomi petani yang sempat terpuruk akibat fluktuasi harga dan gagal panen dalam beberapa tahun terakhir.

“Semoga harga tinggi ini bertahan. Setelah sekian lama terpuruk, kami harap ini menjadi titik balik kesejahteraan petani pinang,” pungkasnya penuh harap.

Sebagai salah satu komoditas andalan perkebunan rakyat di wilayah pesisir Jambi, pinang memiliki kontribusi penting terhadap ekonomi lokal. Karena itu, para petani mendesak pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk ikut menjaga stabilitas harga dan memperkuat kelembagaan agribisnis pinang di tingkat desa. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network