JAMBI – Antusiasme masyarakat Provinsi Jambi untuk menunaikan ibadah haji tahun 2025 tercermin dari tingginya jumlah pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dilakukan oleh para calon jamaah haji. Hingga 16 April 2025, sebanyak 3.064 jamaah telah tercatat menyelesaikan pelunasan, melebihi alokasi kuota nasional untuk Jambi yang ditetapkan sebanyak 2.880 orang.
Pelunasan Bipih tahun ini dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung dari 14 Februari hingga 14 Maret 2025, yang diisi oleh 2.364 calon jamaah, terdiri dari 2.301 jamaah berdasarkan urutan porsi reguler dan 63 jamaah prioritas lansia. Meski tahap awal menunjukkan respons tinggi, ternyata masih terdapat sisa kuota yang belum terpenuhi.
Sebagai respons, pemerintah membuka tahap kedua pelunasan, dengan skema yang lebih inklusif. Tahap ini diperuntukkan bagi kelompok khusus, seperti calon haji yang gagal sistem di tahap satu, pendamping lansia, penggabungan mahrom, pendamping disabilitas, serta jamaah cadangan berdasarkan urut porsi.

Menurut Pelaksana Harian (Plh) Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Yan Apriadi, pelunasan tahap dua menunjukkan lonjakan semangat dari para calon jamaah cadangan.
“Jumlah jamaah cadangan yang tersedia sebanyak 800 orang, dan hingga saat ini, sudah 453 di antaranya melakukan pelunasan. Ini angka yang cukup tinggi dan menunjukkan kesiapan mental serta finansial masyarakat kita dalam menyambut panggilan ke tanah suci,” jelas Yan, Rabu (16/4/2025).
Awalnya, tahap kedua ini direncanakan berakhir pada 17 April 2025. Namun, melihat antusiasme tinggi dan potensi pengisian penuh kuota, masa pelunasan diperpanjang hingga 25 April 2025.
Meski total pelunasan telah melebihi kuota 2.880 orang, Yan Apriadi memastikan bahwa pemberangkatan tetap mengacu pada nomor urut porsi paling awal. Hanya dalam kondisi khusus – misalnya, adanya pernyataan penundaan dari jamaah – maka nama di bawahnya akan diprioritaskan naik menggantikan.
"Artinya, jamaah cadangan tetap punya peluang besar berangkat jika ada kuota yang belum diisi karena penundaan atau pembatalan dari jamaah utama," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keadilan dalam sistem keberangkatan tetap dijaga, dan Kanwil Kemenag Jambi terus berkoordinasi dengan pusat untuk memastikan transisi dan alokasi kuota berjalan sesuai prosedur.
Setiap tahun, pelunasan biaya haji menjadi indikator kesiapan dan harapan besar umat Muslim untuk menunaikan rukun Islam kelima. Tahun ini, keberangkatan haji akan menjadi lebih istimewa karena kuota kembali normal pasca pembatasan pandemi di tahun-tahun sebelumnya.
Dengan total calon haji reguler, prioritas, dan cadangan yang terus menunjukkan peningkatan pelunasan, Kementerian Agama Provinsi Jambi mencatat tren positif dalam manajemen haji. Di sisi lain, kesiapan logistik dan manasik haji pun sudah disiapkan untuk digelar serentak di berbagai kabupaten/kota.
“Kita ingin tahun ini berjalan lancar, khusyuk, dan jamaah kita kembali dalam kondisi sehat serta membawa haji mabrur. InsyaAllah,” pungkas Yan Apriadi.(*)
Add new comment