SENGETI – Kabupaten Muaro Jambi bersiap menyambut perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Jambi tahun 2025. Bukan sekadar menjadi tuan rumah secara administratif, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaro Jambi menegaskan kesiapan lahir dan batin untuk menjadikan MTQ kali ini sebagai momentum kebangkitan identitas religius, budaya, serta soliditas birokrasi dalam membangun citra daerah.
Sekretaris Daerah Muaro Jambi, Budhi Hartono, yang menjadi ujung tombak koordinasi lintas OPD dalam mempersiapkan agenda tersebut, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai konsolidasi internal maupun eksternal untuk memastikan kesiapan daerah. Salah satunya dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7 miliar yang bersumber dari APBD 2025.
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan. MTQ adalah ajang kehormatan. Kita menjadi tuan rumah tidak hanya untuk menyelenggarakan lomba tilawah, tetapi juga menunjukkan kesiapan infrastruktur, pelayanan, hingga wajah keislaman masyarakat Muaro Jambi di hadapan tamu-tamu dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi,” ujar Budhi dalam keterangannya, Rabu (10/4/2025).
Salah satu fokus utama persiapan adalah pembenahan infrastruktur arena utama. Pendopo depan Lapangan Kantor Bupati Muaro Jambi yang akan menjadi pusat kegiatan MTQ dirancang untuk diubah secara total agar menyerupai arena MTQ profesional nasional. Rehabilitasi tersebut termasuk pemasangan panggung utama, dekorasi bernuansa islami, tata suara, pencahayaan, serta ruang teknis untuk dewan hakim, kafilah, dan tamu undangan VIP.
“Lapangan itu akan menjadi ‘jantung’ pelaksanaan MTQ. Harus merepresentasikan kehormatan kita sebagai tuan rumah. Kita tidak ingin hasil kerja setengah hati,” tegas Budhi.
Anggaran Rp 7 miliar yang disiapkan tidak hanya akan digunakan untuk membenahi arena. Biaya tersebut akan dialokasikan secara merata ke beberapa sektor penunjang, mulai dari pengaspalan akses jalan menuju lokasi utama, penyediaan transportasi dan akomodasi untuk kafilah, konsumsi panitia dan peserta, pengadaan cendera mata, serta hadiah untuk para pemenang lomba.
Panitia juga mulai menyusun skema penyambutan peserta dan tamu undangan yang diprediksi mencapai ribuan orang. Persiapan penginapan dilakukan dengan menggandeng pemilik hotel, pengelola rumah sewa, hingga warga lokal yang bersedia rumahnya dijadikan homestay.
“Kami mengusung prinsip kolaborasi. Ini bukan hanya kerja pemerintah, tetapi seluruh elemen masyarakat. Semua harus merasa memiliki kegiatan ini,” sambung Budhi.
MTQ 2025 diyakini akan memberikan multiplier effect yang besar bagi Muaro Jambi. Selain mempromosikan nilai-nilai keagamaan, kegiatan ini juga akan menggairahkan sektor ekonomi mikro, pariwisata, hingga kesenian tradisional. Pemkab bahkan berencana membuka area pameran UMKM dan bazar Islami yang dapat diikuti oleh pelaku usaha lokal.
“Ini bukan semata lomba membaca Alquran. MTQ adalah etalase daerah. Ada wajah budaya, semangat gotong royong, kerja sama antarsektor, bahkan diplomasi identitas di sana,” ujar Budhi dengan nada optimis.
Dengan segala persiapan yang sudah mulai dimatangkan sejak awal tahun, Pemkab Muaro Jambi berharap MTQ 2025 dapat berlangsung khidmat, tertib, dan meriah. Budhi juga menyebut akan dilakukan monitoring rutin oleh tim pengarah dari Pemprov Jambi untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana.
“Kami ingin dikenang sebagai tuan rumah yang tidak hanya berhasil dalam teknis, tetapi juga menyentuh aspek spiritualitas, estetika, dan pelayanan. Semoga MTQ ini menjadi barokah bagi Muaro Jambi,” pungkasnya.
Pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Jambi di Muaro Jambi bukan hanya perhelatan rutin, tetapi momentum yang membuka ruang refleksi dan kontestasi nilai keislaman dalam bingkai pembangunan daerah. Kabupaten Muaro Jambi kini berdiri tegak menyambutnya, dengan keyakinan penuh bahwa pelayanan terbaik adalah bentuk tilawah sosial yang sejati.(*)
Add new comment