Harga BBM di Sumatera Selatan Turun Drastis, Pertamina Sesuaikan Harga Jual Eceran di SPBU Kota Palembang per 10 April 2025

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
ada 0 komentar
Ist

PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jenis non-subsidi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kota Palembang, Sumatera Selatan. Penyesuaian ini mulai berlaku efektif pada Rabu, 10 April 2025, sejalan dengan dinamika harga minyak dunia dan implementasi regulasi pemerintah pusat.

Penurunan harga kali ini cukup signifikan, terutama pada BBM jenis Dexlite dan Pertamax Turbo. Dalam keterangan resminya, Pertamina menyebut bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari penyesuaian berkala berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan revisi dari Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 mengenai formula harga dasar BBM umum jenis bensin dan solar.

Berdasarkan pantauan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Palembang, harga Pertamax (RON 92) kini dibanderol Rp 12.800 per liter, mengalami penurunan sebesar Rp 400 dari harga sebelumnya Rp 13.200.

Jenis BBM dengan oktan lebih tinggi, yakni Pertamax Turbo (RON 98), turun Rp 550, dari Rp 14.350 menjadi Rp 13.800 per liter.

Untuk jenis solar nonsubsidi, Dexlite (CN 51) mengalami koreksi paling besar, yaitu sebesar Rp 1.050, sehingga harga terbarunya menjadi Rp 13.900 per liter, dari sebelumnya Rp 14.950. Sementara Pertamina Dex (CN 53) turun Rp 750, menjadi Rp 14.200 per liter.

Penurunan harga ini terjadi tidak hanya di Sumatera Selatan, namun juga secara nasional, mengikuti skema evaluasi berkala yang dilakukan Pertamina setiap awal bulan. Namun demikian, harga BBM bersubsidi, seperti Pertalite (RON 90) dan Solar subsidi, tidak mengalami perubahan. Keduanya tetap bertahan masing-masing di harga Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.

Penyesuaian harga ini disambut positif oleh masyarakat dan pelaku usaha, terutama yang mengandalkan kendaraan bermotor dalam aktivitas sehari-hari. Turunnya harga BBM, meskipun hanya untuk jenis non-subsidi, tetap memberikan efek psikologis terhadap daya beli dan aktivitas ekonomi, khususnya di sektor transportasi dan logistik.

“Ini cukup membantu, karena mobil operasional kantor kami menggunakan Pertamax Turbo. Dengan harga yang lebih rendah, tentu berdampak pada efisiensi operasional,” ujar Hadi Prasetyo, pengusaha rental kendaraan di Palembang, Rabu (10/4).

Hal senada disampaikan para pengemudi kendaraan pribadi dan ojek online. Meski sebagian besar masih menggunakan BBM subsidi, mereka menilai tren penurunan harga merupakan sinyal positif di tengah fluktuasi ekonomi pasca-Lebaran.

Pertamina dalam rilis resminya menegaskan bahwa penyesuaian harga dilakukan dengan mengacu pada harga rata-rata publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS), nilai tukar rupiah, serta mempertimbangkan faktor keekonomian dan daya beli masyarakat.

“Penetapan harga BBM dilakukan secara transparan dan mengacu pada regulasi yang berlaku. Kami tetap berkomitmen menjaga pasokan dan pelayanan optimal di seluruh wilayah,” ujar perwakilan Humas Pertamina Regional Sumbagsel.

Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk terus menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai platform transaksi digital yang terintegrasi dengan berbagai layanan dan informasi seputar BBM dan LPG.

Penurunan harga ini menjadi penyesuaian kedua dalam tiga minggu terakhir. Sebelumnya, pada 29 Maret 2025, Pertamina telah menurunkan harga BBM sebagai bagian dari strategi menghadapi lonjakan konsumsi selama masa mudik dan arus balik Idulfitri 1446 H. Penurunan lanjutan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan mendukung pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat di masa pasca-liburan.

Sementara itu, Kementerian ESDM melalui laman resminya juga menyatakan bahwa pemerintah terus memantau fluktuasi harga energi global dan berupaya menyeimbangkan antara faktor keekonomian dan perlindungan konsumen domestik.

Harga BBM per 10 April 2025 di SPBU Kota Palembang:

  • Pertalite (RON 90): Rp 10.000/liter
  • Solar subsidi: Rp 6.800/liter
  • Pertamax (RON 92): Rp 12.800/liter
  • Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.800/liter
  • Dexlite (CN 51): Rp 13.900/liter
  • Pertamina Dex (CN 53): Rp 14.200/liter

Pertamina mengingatkan bahwa harga dapat bervariasi antar wilayah tergantung pada kebijakan daerah dan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) setempat.(*)

Add new comment

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network