JAMBI – Gelombang arus balik Lebaran 2025 mulai memadati Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi. Sejak awal April, lonjakan jumlah penumpang telah memecah rekor harian, bahkan membuat semua tiket penerbangan dari dan menuju Jambi ludes terjual hingga tanggal 8 April 2025.
Hal itu disampaikan langsung oleh General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Sultan Thaha, Ardon Marbun, dalam keterangannya pada Jumat (4/4/2025).
“Memang sampai tanggal 8 April, penjualan tiket teman-teman airline sudah habis terbooking semua. Rata-rata sehari 2.700 sampai 3 ribu penumpang yang melewati Bandara Sultan Thaha,” ungkap Ardon.
Informasi dari maskapai menyebutkan, tidak ada lagi kursi kosong untuk penerbangan dari dan ke Jambi sampai H+6 Lebaran. Lonjakan penumpang yang sangat signifikan ini membuat Bandara Sultan Thaha kini menjadi salah satu titik paling sibuk di Sumatera bagian tengah.
Pada Kamis, 3 April 2025, jumlah penumpang tercatat 3.007 orang dalam sehari, dengan 24 pergerakan pesawat. Angka ini diprediksi terus meningkat menuju puncak arus balik pada tanggal 7–8 April 2025 mendatang.
Peningkatan arus balik terlihat dari antrean panjang di pintu check-in, area boarding, hingga drop zone bandara. Sejumlah maskapai seperti Lion Air, Super Air Jet, Citilink, dan Batik Air melaporkan tingkat keterisian yang mencapai 100 persen, bahkan untuk rute lanjutan seperti Jakarta, Batam, dan Palembang.
Pihak Angkasa Pura juga telah menyiapkan langkah antisipasi, termasuk penambahan personel pelayanan dan pengamanan, serta membuka jalur cepat bagi penumpang prioritas.
“Kami sudah koordinasi dengan maskapai dan instansi terkait untuk mengantisipasi lonjakan puncak arus balik. Tim di lapangan standby penuh,” tambah Ardon.
Fenomena tiket pesawat yang habis hingga H+6 ini sekaligus menjadi indikator tingginya mobilitas masyarakat Jambi saat momentum lebaran. Selain faktor mudik, banyak juga penumpang yang melakukan perjalanan wisata atau bisnis pasca-libur panjang.
Sejumlah calon penumpang bahkan mengaku kehabisan tiket sejak dua pekan sebelum Lebaran, dan terpaksa mengubah rencana keberangkatan.
“Saya mau balik ke Jakarta tanggal 6, tapi tiket semua maskapai sudah habis. Akhirnya saya pesan untuk tanggal 9, itu pun jam malam,” ujar Rina, penumpang asal Thehok.(*)
Add new comment