BUNGO – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Bungo dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 5 April 2025, dan seluruh mata kini tertuju pada kesiapan keamanan di daerah yang menjadi sorotan Mahkamah Konstitusi (MK) itu. Polda Jambi memastikan tidak ada celah bagi gangguan keamanan ataupun potensi kecurangan.
Kepala Biro Operasi Polda Jambi, Kombes Pol Edi Faryadi, turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi terkini. Salah satu titik yang dipantau adalah TPS 04 di Desa Rantau Ikil, lokasi yang sebelumnya menjadi perhatian dalam sengketa Pilkada.
“Kami pastikan lokasi penyimpanan logistik PSU dijaga 24 jam penuh oleh personel bersenjata. Semua personel sudah siaga untuk memastikan kelancaran dan keamanan PSU,” tegas Edi, Senin (31/3/2025).
Edi juga mengingatkan para penyelenggara, terutama Ketua KPPS di lapangan, agar bekerja secara profesional dan netral. Ia menegaskan bahwa kedekatan personal atau geografis dengan salah satu pasangan calon tidak boleh mempengaruhi integritas proses pemungutan suara.
“Meskipun ada paslon dari Kecamatan Jujuhan, KPPS harus menjaga objektivitas. Kami tidak akan segan menindak jika ada pelanggaran,” tegasnya.

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, menyatakan bahwa situasi keamanan di wilayahnya kini berada dalam status siaga penuh.
“Bungo menjadi atensi khusus. Semua titik rawan sudah dipetakan, dan kami terapkan pengamanan berlapis,” ujar Natalena.
Distribusi logistik PSU, lanjutnya, akan dikawal ketat menggunakan personel bersenjata lengkap hingga ke seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang masuk dalam putusan MK.
Sebagaimana diketahui, Mahkamah Konstitusi memerintahkan PSU di 21 TPS di Kabupaten Bungo, setelah menemukan pelanggaran serius yang mencoreng asas pemilu yang jujur dan adil. Hal ini memicu dinamika politik lokal yang cukup tinggi, dan menempatkan Bungo dalam radar nasional.
Pihak kepolisian bersama TNI, Bawaslu, dan KPU daerah kini bekerja ekstra memastikan PSU kali ini berlangsung aman, jujur, dan bersih dari intervensi maupun intimidasi.
Warga Bungo sendiri berharap PSU berjalan dengan damai dan hasilnya mencerminkan aspirasi masyarakat secara murni, tanpa tekanan dari pihak mana pun.
“Kami ingin pemimpin yang benar-benar dipilih rakyat, bukan hasil manipulasi. Polisi dan aparat harus benar-benar mengawal PSU ini,” ujar Firdaus, warga Rimbo Tengah, Bungo.
Dengan tinggal menghitung hari menuju PSU, seluruh pihak diminta menahan diri, menjaga kondusifitas, dan ikut mengawasi proses demokrasi lokal ini agar tidak kembali menjadi catatan kelam dalam pesta demokrasi di Jambi.(*)
Add new comment