Harga Pinang Meroket Jelang Lebaran, Petani Tanjab Timur Sumringah: Dulu Rp5.000, Sekarang Tembus Rp15.000/Kg!

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
ada 0 komentar
IST

TANJAB TIMUR – Kabar baik datang dari kebun-kebun rakyat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur). Memasuki minggu terakhir bulan Maret 2025, harga buah pinang kering mengalami lonjakan tajam, membawa angin segar bagi perekonomian petani lokal menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

Susilowati, petani pinang asal Kecamatan Geragai, mengungkapkan rasa syukurnya atas kenaikan harga yang cukup signifikan.

“Kalau sebelumnya cuma Rp5.000 per kilo untuk pinang kering biasa, sekarang sudah Rp10.000. Kalau yang kualitas bagus bisa sampai Rp15.000 per kilo,” ujarnya, Senin (24/3/2025).

Kondisi ini tentu menjadi berkah tersendiri bagi petani yang selama ini menggantungkan hidup dari hasil panen pinang. Harga yang sebelumnya stagnan di kisaran Rp5.000–Rp7.000 per kilogram, kini naik dua kali lipat.

Namun di balik kabar menggembirakan tersebut, para petani tetap menghadapi sejumlah tantangan, terutama faktor cuaca. Intensitas hujan yang tinggi beberapa pekan terakhir menyulitkan proses penjemuran pinang, yang sangat bergantung pada sinar matahari.

“Penjemuran agak terganggu karena hujan terus, jadi pengeringan pinang lebih lama. Tapi Alhamdulillah harga naik, ini membantu kami para petani kecil,” tambah Susilowati.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa siklus pasar juga menjadi pertimbangan. Biasanya, permintaan pinang tinggi hanya sampai H-2 Lebaran, lalu sepi hingga seminggu setelah hari raya.

Meski demikian, lonjakan harga ini diharapkan mampu mendorong perputaran ekonomi di pedesaan dan meningkatkan pendapatan para petani, terutama menjelang momen penting keagamaan.

“Kami cuma berharap harga ini bisa bertahan. Karena dengan harga segini, kami bisa belanja kebutuhan Lebaran untuk anak-anak,” tutup Susilowati dengan nada penuh harap.

Dinas Pertanian dan Perdagangan Tanjab Timur sendiri belum memberikan pernyataan resmi, namun sejumlah pengepul sudah mengakui kenaikan harga dipicu oleh peningkatan permintaan ekspor dan penurunan stok di pasar lokal.

Kenaikan harga pinang ini menjadi momentum penting yang perlu dimanfaatkan, sekaligus dimonitor agar tidak menjadi fluktuasi sesaat tanpa keberlanjutan bagi kesejahteraan petani.(*)

Add new comment

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network