Ratusan Hektare Sawah di Batanghari Alami Gagal Panen Akibat Banjir

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

MUARA BULIAN – Ratusan hektare sawah di Kabupaten Batanghari mengalami puso atau gagal panen akibat tingginya curah hujan yang melanda daerah tersebut dalam beberapa pekan terakhir. Data dari Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (PPP) Batanghari per 19 Maret 2025 mencatat bahwa 295 hektare sawah tergenang banjir, sementara 30,78 hektare mengalami puso.

Kepala Dinas PPP Batanghari, Farizal, mengatakan bahwa kondisi ini sangat berdampak pada masa tanam pertama periode Oktober 2024 - Januari 2025.

"Tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan banjir yang merendam sawah. Ini berdampak pada hasil panen petani, terutama di wilayah yang banjirnya cukup tinggi dan bertahan lama," ujar Farizal, Rabu (19/3/2025).

Dari total luas lahan baku sawah (LBS) di Batanghari yang mencapai 7.536 hektare, sawah yang sempat tertanam pada periode pertama sebanyak 322,49 hektare.

Namun, sebagian besar sawah yang terdampak banjir berada di dua kecamatan utama, yakni:

  • Kecamatan Pemayung,
  • Kecamatan Batin 24.

"Kedua kecamatan ini mengalami banjir paling dalam dan sudah terdampak sejak awal. Tanaman padi dengan usia 15 hingga 100 hari ikut terendam, yang membuat petani sulit menyelamatkan hasil panennya," jelas Farizal.

Karena kondisi banjir yang terus berlanjut, beberapa petani memilih untuk melakukan panen lebih awal meskipun padi belum matang sempurna. Hal ini dilakukan agar mereka masih bisa menyelamatkan sebagian hasil tanamnya sebelum tanaman rusak total.

Sementara itu, bagi sawah yang mengalami puso, petani dipastikan mengalami kerugian besar karena gagal panen total.

Meski bencana ini terjadi di luar kendali, Pemerintah Kabupaten Batanghari berupaya membantu petani dengan berbagai langkah mitigasi, termasuk:

  • Pendataan lahan terdampak untuk memastikan bantuan tepat sasaran,
  • Koordinasi dengan pemerintah pusat guna mendapatkan bantuan benih dan subsidi pupuk,
  • Edukasi bagi petani tentang teknik budidaya yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.

"Kami memahami dampak yang dirasakan petani, dan pemerintah akan terus berupaya untuk memberikan solusi terbaik, termasuk kemungkinan bantuan bagi mereka yang sawahnya mengalami puso," pungkas Farizal.

Diharapkan, dengan penanganan yang tepat, petani dapat segera kembali menanam pada musim tanam berikutnya tanpa mengalami kendala yang lebih besar.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network