JAMBI – Tim Satgas Pangan Kabupaten Merangin dan Bungo menemukan dugaan kecurangan dalam takaran minyak goreng kemasan Minyakita, yang didistribusikan oleh pihak distributor asal Medan.
Hal ini diungkapkan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jambi, Johansyah, usai menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jambi.
"Laporan dari Satgas Pangan Kabupaten Bungo dan Merangin menyebutkan bahwa distributor Minyakita asal Medan menjual produk dengan harga stabil, tetapi volumenya tidak sesuai standar," ungkap Johansyah, Senin (17/3/2025).
Temuan di lapangan menunjukkan bahwa takaran minyak dalam kemasan Minyakita tidak mencapai 1.000 ml (1 liter) seperti yang seharusnya.
📌 Di Kabupaten Merangin: Minyakita hanya berisi 960 ml per kemasan
📌 Di Kabupaten Bungo: Takaran lebih sedikit, hanya 935 ml per kemasan
Saat ini, pihak kepolisian Kabupaten Merangin dan Bungo telah memanggil distributor untuk dimintai keterangan terkait dugaan pengurangan volume tersebut.
"Saat ini tengah diproses oleh pihak berwenang, dan progresnya akan segera dilaporkan oleh Polres serta pihak daerah," kata Johansyah.
Johansyah mengimbau Tim TPID di setiap kabupaten/kota agar terus melakukan pengawasan harga dan volume Minyakita, guna memastikan tidak ada kecurangan yang merugikan masyarakat.
"Kami meminta seluruh kabupaten/kota untuk memantau kondisi Minyakita di lapangan, baik harga maupun volumenya, agar tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan," ujarnya.
Sementara itu, di Kota Jambi, Minyakita yang diproduksi oleh PT Kurnia Tunggal Nugraha (KTN) dinilai aman dan sesuai standar.
🔹 Harga: Rp15.700 per liter
🔹 Volume: Sesuai standar 1.000 ml (1 liter)
"Hasil pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa produksi Minyakita dari Kurnia Tunggal Nugraha sesuai dengan standar, baik harga maupun volumenya," jelas Johansyah.
Gubernur Jambi, Al Haris, menegaskan kepada PT Kurnia Tunggal Nugraha agar tetap menjaga kualitas produksi Minyakita tanpa mengurangi takaran atau menaikkan harga.
"Kami minta Kurnia Tunggal tetap berproduksi seperti biasa, jangan ada perubahan harga dan volume, sehingga masyarakat tetap bisa mendapatkan Minyakita sesuai standar," tegas Al Haris.
Dengan adanya pengawasan ketat ini, diharapkan tidak ada lagi distributor yang bermain curang, sehingga masyarakat bisa mendapatkan produk Minyakita yang sesuai dengan ketentuan pemerintah.(*)
Add new comment