JAMBI – Bencana banjir meluas di Provinsi Jambi, dengan 7 kabupaten/kota terdampak akibat meningkatnya curah hujan dan meluapnya Sungai Batanghari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi mencatat bahwa ribuan rumah warga terendam, dan lebih dari 99.000 jiwa terdampak.
Kabupaten/kota yang mengalami banjir meliputi:
✅ Kota Sungai Penuh
✅ Kabupaten Sarolangun
✅ Kabupaten Tebo
✅ Kabupaten Bungo
✅ Kabupaten Batanghari
✅ Kabupaten Muaro Jambi
✅ Kota Jambi
Dari tujuh daerah tersebut, dua kabupaten kini berstatus tanggap darurat, yaitu Tebo dan Bungo, akibat dampak banjir yang semakin parah.
"Tebo dan Bungo statusnya meningkat menjadi tanggap darurat," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi, Ismail, Minggu (16/3/2025).
Menurut data BPBD hingga Kamis (13/3/2025), banjir telah menyebabkan dampak luas dengan rincian:
- Kabupaten Bungo: 154 jiwa terdampak
- Kabupaten Tebo: 18.762 jiwa terdampak
- Kabupaten Sarolangun: 6.875 jiwa terdampak
- Kota Sungai Penuh: 364 jiwa terdampak
- Kabupaten Batanghari: 73.447 jiwa terdampak
Banjir merendam ribuan rumah, fasilitas umum, serta menghambat akses transportasi di sejumlah wilayah.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini bahwa curah hujan tinggi diprediksi akan terus berlanjut hingga pertengahan Maret 2025, meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, termasuk banjir.
Wilayah yang diperkirakan mengalami banjir menengah hingga rendah meliputi:
✅ Batanghari
✅ Bungo
✅ Kerinci
✅ Kota Jambi
✅ Kota Sungai Penuh
✅ Merangin
✅ Muaro Jambi
✅ Sarolangun
✅ Tanjung Jabung Barat
✅ Tanjung Jabung Timur
✅ Tebo
Wilayah dengan potensi banjir menengah adalah Batanghari, Bungo, Kota Jambi, Merangin, Muaro Jambi, Sarolangun, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, dan Tebo.
BPBD Provinsi Jambi meminta BPBD di setiap kabupaten/kota untuk meningkatkan status siaga hingga tanggap darurat, agar penanganan banjir dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
"Kami telah mengirimkan surat kepada pemerintah daerah untuk segera menaikkan status bencana jika kondisi tidak memungkinkan, guna mencegah korban jiwa," ujar Ismail.
Banjir di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi dipicu oleh curah hujan yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan debit air Sungai Batanghari meningkat signifikan hingga merendam permukiman warga.
BPBD dan pemerintah daerah terus melakukan pemantauan serta penyaluran bantuan bagi warga terdampak. Masyarakat di daerah rawan banjir diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama jika curah hujan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.(*)
Add new comment