SENGETI – Debit air Sungai Batanghari terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan pemantauan di pintu muka air Jambi, tinggi muka air (TMA) kini telah mencapai 14,40 meter, naik drastis dari pekan sebelumnya yang hanya 13,59 meter.
Kenaikan sekitar 0,81 meter ini menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Muaro Jambi terendam banjir, memaksa warga untuk bersiap menghadapi kemungkinan dampak yang lebih luas jika air terus naik.
Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muaro Jambi, Alias, mengonfirmasi bahwa kondisi ini telah mencapai status siaga dua. Dengan adanya peningkatan debit air, banjir diperkirakan masih akan berlangsung hingga April mendatang.
"Prediksi air akan terus naik, sebab ada kiriman air dari hulu Sungai Batanghari," ujar Alias.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Muaro Jambi kini mulai berdampak terhadap pemukiman warga. Ratusan hingga ribuan rumah dilaporkan terkena dampaknya, meskipun tingkat genangan berbeda di setiap lokasi.
"Ada yang hanya tergenang di halaman, tetapi ada juga yang airnya sudah masuk ke dalam rumah," kata Alias.
Selain merendam pemukiman, banjir juga dikhawatirkan akan berdampak pada aktivitas masyarakat, infrastruktur, serta sektor pertanian di wilayah terdampak.
BPBD Kabupaten Muaro Jambi terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut. Warga diimbau untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.
Pemerintah daerah juga bersiap untuk menyalurkan bantuan jika diperlukan, termasuk kemungkinan evakuasi bagi warga yang terdampak parah.
Hingga saat ini, kondisi cuaca di wilayah Jambi masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang bisa memperburuk situasi. Dengan status siaga dua yang telah ditetapkan, warga diminta untuk terus mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang dan segera melaporkan kondisi darurat jika diperlukan.(*)
Add new comment