JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi kembali mengirimkan 62 peserta program magang ke Jepang sebagai bagian dari upaya menciptakan tenaga kerja terampil dan meningkatkan daya saing SDM daerah.
Acara pelepasan yang berlangsung di Ruang Pola, Kantor Gubernur Jambi, Kamis (13/3/2025) ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman, yang mewakili Gubernur Jambi Al Haris.
Para peserta merupakan binaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jambi yang telah menjalani pelatihan tahap pertama selama tiga bulan di Jambi. Setelah ini, mereka akan mengikuti pembekalan nasional tahap kedua di Bekasi selama dua bulan sebelum berangkat ke Jepang untuk magang selama tiga tahun.
Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekda Sudirman, Gubernur Al Haris menegaskan bahwa program ini merupakan peluang emas yang harus dimanfaatkan dengan maksimal.
"Kalian adalah orang-orang terpilih yang telah melewati serangkaian tes ketat, mulai dari administrasi, matematika dasar, tes fisik, kesehatan, wawancara, hingga bahasa Jepang. Jaga kinerja dan etika selama pembekalan di Bekasi hingga magang di Jepang," kata Sudirman.
Ia juga berpesan kepada para orang tua peserta agar terus memberikan dukungan dan doa bagi anak-anak mereka selama menjalani program pemagangan.
"Program ini adalah solusi konkret di tengah terbatasnya lapangan kerja dalam negeri. Kami akan terus menggalakkan sosialisasi agar lebih banyak lagi generasi muda Jambi yang ikut serta dan mendapatkan kesempatan bekerja di Jepang," tambahnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi, Dodi Harianto Parmin, menjelaskan bahwa sejak tahun 2013, Jambi telah mengirim hampir 700 peserta magang ke Jepang, dengan 250 orang masih aktif bekerja di sana.
"Peserta dari Jambi tetap 62 orang, tanpa pengurangan. Setelah pembekalan nasional di Bekasi, mereka akan diberangkatkan ke Jepang. Program ini bukan hanya meningkatkan keterampilan mereka, tetapi juga membuka peluang kerja lebih luas ke depan," ujar Dodi.
Selain pelepasan peserta, acara ini juga menggelar wawancara dengan orang tua peserta, bertujuan memberikan pemahaman mengenai mekanisme dan manfaat program pemagangan ini.
Dengan semakin kompetitifnya pasar tenaga kerja, program magang ke Jepang menjadi solusi bagi anak muda Jambi untuk mendapatkan pengalaman internasional. Pemerintah berkomitmen memperluas kesempatan ini, terutama di tengah keterbatasan lapangan kerja lokal.
"Harapannya, lebih banyak lagi generasi muda Jambi yang terlibat, mendapatkan keterampilan unggul, dan kembali membangun daerah dengan pengalaman yang telah mereka peroleh," pungkas Dodi.(*)
Add new comment