BUNGO – Pengerjaan Jembatan Bailey sebagai jalur darurat di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) kilometer 58, Kabupaten Bungo, terus dikebut. Jika tidak ada kendala, jembatan tersebut diperkirakan bisa digunakan mulai besok.
Sebelumnya, Jalinsum putus total akibat longsor sepanjang 12 meter yang terjadi pada Minggu (2/3/2025). Insiden ini membuat jalur utama penghubung Provinsi Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar) lumpuh, memaksa kendaraan untuk mencari jalur alternatif.
Pantauan di lapangan, petugas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi terus merakit rangka baja yang menjadi struktur utama jembatan darurat tersebut.
Selain itu, BPJN juga telah melakukan penggalian tanah sedalam tujuh meter di dua sisi jalan yang amblas. Lubang tersebut kemudian diisi sandbag (karung pasir) sebagai penahan agar tidak terjadi longsor susulan.
Menurut Kepala Satker PJN II Jambi, Diaz Shodiq, jembatan Bailey ini memiliki panjang sekitar 30 meter dan dibangun menggunakan rangka baja. Saat ini, proses pengerjaan sudah mencapai 30 persen.
"Kami sudah menyiapkan 20 box culvert untuk pembangunan ini. Jika semua berjalan lancar, insya Allah sebelum Lebaran jembatan ini sudah bisa berfungsi normal," ujar Diaz.
Sebelum jembatan ini bisa dilalui, pengendara yang hendak menuju Sumatera Barat masih harus melewati jalur alternatif di Jalan Padang Lamo. Namun, jalur tersebut hanya bisa dilalui kendaraan bermuatan ringan, sementara kendaraan berat disarankan menunggu jalur utama kembali normal.
Para pengendara diimbau untuk tetap berhati-hati, mengingat kondisi jalan yang masih dalam tahap perbaikan dan cuaca yang tidak menentu dapat memengaruhi stabilitas tanah di sekitar lokasi longsor.
Pembangunan jembatan darurat ini diharapkan menjadi solusi sementara hingga perbaikan permanen Jalinsum selesai dilakukan. Pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi agar akses transportasi antara Jambi dan Sumatera Barat kembali lancar tanpa hambatan. (*)
Add new comment