MUARA BULIAN – Bupati Batanghari, Mhd Fadhil Arief, dan Wakil Bupati, Bakhtiar, secara resmi menyampaikan pidato perdana mereka dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Batanghari, Senin (3/3/2025). Rapat yang berlangsung di aula Kantor DPRD Batanghari ini menjadi momen penegasan visi-misi kepemimpinan mereka untuk periode 2025-2030.
Hadir dalam rapat ini Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM yang mewakili Gubernur Jambi, Ketua DPRD Rahmad Hasrofi, para wakil ketua dan anggota dewan, serta jajaran kepala OPD di lingkungan Pemkab Batanghari.
Ketua DPRD Batanghari, Rahmad Hasrofi, menyampaikan bahwa pidato perdana ini merupakan kewajiban kepala daerah yang baru dilantik, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) tertanggal 6 September 2024. Disebutkan, kepala daerah harus menyampaikan pidato di hadapan DPRD dalam waktu paling lambat 14 hari setelah pelantikan.
"Alhamdulillah, saudara Bupati Mhd Fadhil Arief dan Wakil Bupati Bakhtiar telah resmi dilantik pada 20 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara," ujar Rahmad Hasrofi.
Usai pelantikan, pasangan kepala daerah ini juga menjalani retret kepemimpinan sebagai bagian dari persiapan memimpin daerah.
Dalam pidatonya, Bupati Mhd Fadhil Arief menegaskan bahwa periode kepemimpinannya akan berfokus pada pembangunan berkelanjutan, dengan prioritas utama pada transformasi ekonomi daerah, penguatan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan tata kelola pemerintahan yang transparan.
"Kami berkomitmen untuk membawa Batanghari ke arah yang lebih maju dan sejahtera dengan kebijakan yang pro-rakyat, berbasis pada tata kelola yang akuntabel, serta inovasi di berbagai sektor pembangunan," tegas Fadhil Arief.
Dalam pidatonya, Bupati Fadhil Arief menggariskan lima agenda prioritas yang akan menjadi fokus pembangunan Batanghari selama lima tahun ke depan:
1. Peningkatan Infrastruktur dan Konektivitas Wilayah
- Perbaikan jalan dan jembatan di seluruh kecamatan untuk meningkatkan aksesibilitas warga.
- Pembangunan infrastruktur irigasi guna mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan.
- Penataan kawasan perkotaan untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan modern.
2. Transformasi Ekonomi dan Penguatan UMKM
- Dukungan bagi UMKM dan pelaku usaha lokal dengan program permodalan berbunga rendah.
- Mendorong hilirisasi produk pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas lokal.
- Pengembangan pariwisata berbasis budaya dan ekowisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Batanghari.
3. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan
- Peluncuran program bantuan sosial berbasis data terpadu untuk memastikan distribusi yang tepat sasaran.
- Peningkatan akses layanan kesehatan gratis bagi warga kurang mampu, termasuk optimalisasi program BPJS Kesehatan bagi masyarakat miskin.
- Pembangunan rumah layak huni bagi keluarga tidak mampu, sebagai bagian dari program sosial Pemkab Batanghari.
4. Pendidikan Berkualitas dan Pengembangan SDM
- Bantuan pendidikan bagi siswa berprestasi dan dari keluarga kurang mampu, termasuk program beasiswa untuk jenjang S1, S2, dan S3.
- Peningkatan kualitas sekolah dan fasilitas pendidikan, dengan perbaikan infrastruktur sekolah di pedesaan.
- Peningkatan kompetensi tenaga pendidik agar kualitas pembelajaran semakin baik.
5. Tata Kelola Pemerintahan yang Transparan dan Berorientasi Pelayanan
- Digitalisasi pelayanan publik, termasuk sistem administrasi kependudukan dan perizinan berbasis elektronik.
- Reformasi birokrasi berbasis kinerja, dengan penerapan sistem reward and punishment bagi ASN.
- Penegakan hukum terhadap praktik korupsi dan pungli di lingkungan Pemkab Batanghari.
Untuk merealisasikan komitmennya, Bupati Fadhil Arief dan Wabup Bakhtiar akan segera menjalankan rencana aksi 100 hari kerja dengan fokus utama pada percepatan pembangunan dan pemenuhan layanan dasar masyarakat. Beberapa program yang akan langsung dijalankan antara lain:
1. Perbaikan Infrastruktur Prioritas
- Pembangunan dan perbaikan 50 km jalan utama di berbagai kecamatan.
- Perbaikan fasilitas umum seperti pasar, terminal, dan trotoar kota.
2. Pengendalian Banjir dan Tata Kelola Air
- Normalisasi sungai dan drainase di daerah rawan banjir.
- Pembangunan embung dan kolam retensi untuk mengurangi dampak banjir.
3. Peningkatan Pelayanan Publik
- Optimalisasi layanan di RSUD dan puskesmas dengan peningkatan fasilitas dan tenaga medis.
- Peluncuran program "Pelayanan Publik Satu Pintu" untuk mempercepat birokrasi administrasi kependudukan dan perizinan.
4. Program Bantuan Langsung bagi Masyarakat
- Distribusi bantuan pangan murah untuk rumah tangga miskin.
- Penyaluran bantuan modal usaha bagi UMKM terdampak ekonomi.
Bupati Fadhil Arief juga menegaskan bahwa pembangunan Batanghari tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus bersinergi dengan program prioritas Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan Gubernur Jambi dan Kementerian terkait untuk memastikan bahwa setiap kebijakan pembangunan di Batanghari selaras dengan arah kebijakan nasional, terutama dalam mendukung program Asta Cita yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo," ujar Fadhil Arief.
Selain itu, Pemkab Batanghari juga akan mengawal penyelesaian sengketa batas wilayah dengan daerah sekitar untuk memastikan kejelasan status administrasi bagi masyarakat perbatasan.
Dengan visi yang jelas, program yang konkret, serta sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan masyarakat, Batanghari kini siap menatap era baru yang lebih maju dan sejahtera.
Bupati Mhd Fadhil Arief dan Wabup Bakhtiar optimistis bahwa dengan kerja keras dan dukungan seluruh elemen masyarakat, Kabupaten Batanghari akan menjadi daerah yang lebih berkembang, berdaya saing, dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh warganya.
"Kami akan bekerja keras untuk menjadikan Batanghari sebagai daerah yang lebih maju dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan semangat gotong royong, mari kita wujudkan Batanghari yang lebih baik untuk semua," pungkas Fadhil Arief. (*)
Add new comment