SAROLANGUN – Warga Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Jambi, mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi berulang kali setiap hari, terutama selama bulan Ramadan.
Dalam tiga hari pertama Ramadan, pemadaman terjadi hingga 3–4 kali sehari, baik di pagi, siang, maupun malam hari. Gangguan ini tidak hanya berdampak pada penerangan, tetapi juga menyebabkan hilangnya sinyal telekomunikasi, membuat masyarakat semakin kesulitan beraktivitas.
"Setiap listrik mati, sinyal HP juga ikut hilang. Kami jadi kesulitan berkomunikasi, terutama dengan keluarga yang jauh," ujar seorang warga Batang Asai, Senin (3/3/2025).
Pemadaman listrik yang terjadi di malam hari berdampak langsung pada ibadah warga selama Ramadan. Banyak warga yang harus berbuka puasa dalam kondisi gelap, serta menghadapi kesulitan saat salat tarawih di masjid.
"Kasihan masyarakat, saat berbuka puasa listrik mati. Begitu juga saat salat tarawih, lampu sering mati mendadak. Ini sangat mengganggu kenyamanan ibadah," keluh Sarman, salah satu warga Batang Asai.
Menurut warga, kondisi ini bukan pertama kali terjadi. Pemadaman listrik sering terjadi di wilayah tersebut, namun saat Ramadan dampaknya menjadi lebih terasa karena kebutuhan listrik meningkat untuk aktivitas sahur, berbuka, dan tarawih.
Hingga hari ketiga Ramadan, belum ada kejelasan dari pihak PLN terkait penyebab pemadaman listrik ini. Warga mendesak agar PLN dan Pemerintah Kabupaten Sarolangun segera bertindak, agar Ramadan bisa dijalani dengan lebih nyaman.
"Kami berharap pemerintah daerah dan PLN segera mencari solusi. Jangan sampai kami terus mengalami pemadaman saat ibadah Ramadan," tambah Sarman.
Sejumlah warga bahkan mengancam akan mendatangi kantor PLN setempat jika masalah ini terus berlanjut tanpa penjelasan dan solusi konkret.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PLN Sarolangun belum memberikan pernyataan resmi terkait pemadaman listrik di Batang Asai. Masyarakat berharap ada tindakan cepat untuk memastikan listrik tetap stabil selama Ramadan.(*)
Add new comment