Produksi Gabah di Sungai Penuh Anjlok, Dampak Banjir dan Alih Fungsi Lahan Jadi Penyebab

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
Ist

SUNGAI PENUH – Produksi gabah di Kota Sungai Penuh mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Salah satu penyebab utama adalah banjir besar yang melanda akhir tahun 2023 hingga awal 2024, yang merusak lahan pertanian dan menyebabkan gagal panen.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kota Sungai Penuh, Armen, menyebutkan bahwa rata-rata produksi padi tahunan di kota ini biasanya mencapai lebih dari 40 ribu ton, namun pada tahun 2024 turun menjadi 36 ribu ton.

"Dampak banjir yang terjadi tahun lalu sangat mempengaruhi produksi padi. Banyak lahan persawahan yang terendam dan tanaman padi rusak sehingga hasil panen menurun," ujar Armen, Selasa (25/2/2025).

Selain merendam sawah, banjir juga menyebabkan kematian hewan ternak warga serta kerusakan infrastruktur pertanian. Situasi ini semakin memperburuk kondisi petani yang sebelumnya sudah terdampak kenaikan harga pupuk dan faktor cuaca ekstrem lainnya.

Sungai Penuh sendiri dikenal sebagai lumbung padi di Provinsi Jambi dengan luas lahan produktif mencapai 3.500 hektar. Namun, luas lahan tersebut terus menyusut akibat alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman dan perumahan.

"Setiap tahunnya, lahan sawah di Kota Sungai Penuh berkurang sekitar 1-3 hektar karena dialihfungsikan untuk keperluan lain," tambah Armen.

Menurunnya produksi padi di Kota Sungai Penuh menjadi peringatan serius bagi pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan. Jika tidak ada langkah mitigasi yang tegas, alih fungsi lahan yang terus terjadi bisa memperparah krisis pangan lokal.

Pemerintah diharapkan dapat segera merancang kebijakan untuk mengendalikan alih fungsi lahan serta memberikan dukungan kepada petani dalam menghadapi dampak bencana alam. Bantuan berupa subsidi pupuk, perbaikan sistem irigasi, serta penyediaan bibit tahan banjir bisa menjadi solusi jangka panjang.

"Kami akan terus melakukan evaluasi dan berupaya mencari solusi agar sektor pertanian di Kota Sungai Penuh tetap produktif meskipun menghadapi tantangan besar," pungkas Armen. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network