Harga Bahan Pokok di Kota Jambi Masih Tinggi, Pedagang dan Konsumen Keluhkan Kenaikan Harga Cabai dan Bawang

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

JAMBI – Harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Jambi masih menunjukkan tren tinggi. Pantauan di Pasar Angso Duo, Jumat (7/2/2025), mencatat bahwa cabai rawit hijau masih bertahan di harga Rp 80.000 per kilogram, sementara bawang putih juga mengalami kenaikan signifikan hingga Rp 40.000 per kilogram. Tak hanya itu, bawang merah kualitas baik juga dijual dengan harga cukup tinggi, yakni Rp 32.000 per kilogram.

Kondisi ini membuat pedagang maupun konsumen mengeluhkan lonjakan harga yang tak kunjung stabil. Cuaca buruk dan terganggunya distribusi pasokan menjadi penyebab utama melonjaknya harga sejumlah komoditas pangan.

Seorang pedagang di Pasar Angso Duo, Iga (45), mengungkapkan bahwa harga cabai dan bawang dalam beberapa pekan terakhir cenderung naik turun secara tidak menentu. Meskipun harga cabai merah keriting mengalami sedikit penurunan menjadi Rp 45.000 per kilogram, namun harga cabai rawit hijau masih bertahan tinggi.

"Beberapa hari lalu, pasokan cabai merah keriting lebih lancar, jadi harganya sedikit turun. Tapi cabai rawit hijau dan bawang putih masih mahal, karena stok dari pemasok masih terbatas," ungkapnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Diana (39), pedagang lain di pasar tersebut, yang menyebutkan bahwa kenaikan harga ini membuat daya beli masyarakat menurun.

"Pembeli banyak yang mengeluh. Biasanya mereka beli cabai sekilo, sekarang hanya setengah atau seperempat kilo. Karena harganya mahal, mereka mengurangi jumlah belanja," ujarnya.

Menurut sejumlah pedagang, cuaca buruk yang terjadi di beberapa daerah penghasil komoditas pertanian seperti Sumatera Barat dan Sumatera Selatan menjadi faktor utama naiknya harga cabai dan bawang.

Hujan deras dan banjir di beberapa sentra pertanian menyebabkan gagal panen dan berkurangnya stok yang dikirim ke pasar tradisional di Jambi. Selain itu, keterlambatan distribusi akibat kondisi jalan yang rusak dan banjir di jalur distribusi utama juga memperburuk situasi.

"Biasanya pasokan dari Padang atau Curup lancar, tapi belakangan ini sering terlambat datang. Jadi stok di pasar berkurang, harganya naik," jelas Iga.

Pedagang menilai bahwa kenaikan harga ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga mereka sendiri. Pasalnya, dengan harga tinggi, banyak pembeli yang menahan diri untuk membeli dalam jumlah besar.

"Kalau harga terlalu tinggi, pembeli jadi malas belanja banyak. Jadi, kita juga ikut rugi karena dagangan tidak cepat habis," tambah Diana.

Sejumlah pedagang juga mengkhawatirkan kemungkinan lonjakan harga yang lebih besar menjelang bulan Ramadan, di mana permintaan terhadap bahan pokok, terutama cabai dan bawang, biasanya meningkat drastis.

"Kalau tidak ada intervensi dari pemerintah, bisa saja harga naik lagi menjelang puasa, karena permintaan pasti meningkat," kata seorang pedagang lain, Herman (50).

Menurutnya, pada Ramadan tahun lalu, harga cabai rawit bahkan sempat menyentuh Rp 120.000 per kilogram, dan ia khawatir hal yang sama akan terulang tahun ini jika pasokan tetap terbatas.

Pedagang dan masyarakat berharap pemerintah dapat mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga bahan pokok. Beberapa solusi yang diusulkan di antaranya:

  1. Meningkatkan distribusi pasokan dari daerah lain yang tidak terdampak cuaca buruk.
  2. Menggelar operasi pasar murah guna menekan harga bahan pokok, terutama cabai dan bawang.
  3. Mengawasi distribusi barang agar tidak ada permainan harga di tingkat pemasok atau distributor.
  4. Mendorong petani lokal untuk meningkatkan produksi guna mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

"Kami sangat berharap pemerintah bisa mencari solusi agar harga tidak semakin tinggi. Kalau bisa, adakan operasi pasar murah atau bantu suplai pasokan lebih banyak," harap Diana.

Berikut adalah harga terkini sejumlah komoditas pangan di Pasar Angso Duo, Kota Jambi:

  • Cabai rawit hijauRp 80.000/kg (tetap tinggi)
  • Cabai merah keritingRp 45.000/kg (turun dari sebelumnya)
  • Bawang putihRp 40.000/kg (melonjak)
  • Bawang merahRp 32.000/kg
  • Daging ayam broilerRp 35.000/kg
  • Daging sapi segarRp 145.000/kg
  • Beras premiumRp 14.000/kg
  • Beras mediumRp 12.500/kg
  • Gula pasirRp 17.000/kg
  • Minyak goreng curahRp 15.500/liter

Lonjakan harga bahan pokok, terutama cabai dan bawang, menjadi perhatian serius bagi pedagang dan masyarakat di Kota Jambi. Cuaca buruk dan keterlambatan distribusi menjadi faktor utama yang menyebabkan harga tinggi.

Dengan potensi kenaikan lebih lanjut menjelang bulan Ramadan, pedagang dan masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan untuk memastikan stabilisasi pasokan dan harga.

"Kalau bisa segera diatasi, jangan sampai nanti harga makin naik. Kasihan masyarakat yang belanja," pungkas Diana.

Apakah pemerintah akan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini? Masyarakat kini menunggu kebijakan yang bisa meringankan beban mereka di tengah lonjakan harga kebutuhan pokok.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network