Harga Cabai di Kota Jambi Melonjak Tajam, Warga Mengeluh Kesulitan

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

JAMBI – Harga cabai di pasar tradisional Kota Jambi terus meroket, membuat masyarakat semakin kesulitan memenuhi kebutuhan dapur. Di Pasar Sakura Simpang Rimbo, harga cabai merah keriting kini mencapai Rp 80 ribu per kilogram, sementara cabai rawit hijau dan cabai rawit geprek bahkan lebih mahal, menyentuh Rp 90 ribu per kilogram.

Menurut seorang pedagang, Simbolon, kenaikan harga ini sudah berlangsung beberapa pekan terakhir dan bertahan di kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram.

"Harga cabai masih mahal, jadi masyarakat hanya beli sedikit-sedikit," ujar Simbolon, Kamis (30/1/2025).

Simbolon menjelaskan bahwa lonjakan harga cabai disebabkan oleh pasokan yang menipis dari agen. Selain itu, faktor cuaca buruk dan gagal panen di tingkat petani juga turut memperburuk keadaan.

"Cuaca kita tidak menentu, mungkin di petani banyak yang gagal panen," tambahnya.

Tak hanya di Pasar Sakura, di Pasar Angso Duo Jambi, harga cabai rawit pada Kamis (30/1/2025) tercatat Rp 85 ribu per kilogram, sedangkan cabai merah dijual Rp 75 ribu per kilogram.

Kondisi ini membuat masyarakat terpaksa mengubah pola konsumsi dan menyiasati pengeluaran. Iris (35), seorang pembeli, mengaku harus mengurangi penggunaan cabai dalam masakan agar uang belanja cukup.

"Harga cabai masih mahal, jadi kami terpaksa mengurangi pemakaian supaya uang belanja cukup," ujarnya.

Kenaikan harga tak hanya terjadi pada cabai. Reni, warga Legok, Danau Sipin, mengungkapkan bahwa harga sayuran dan bahan pokok lain juga mengalami lonjakan yang cukup signifikan:

  • Kangkung dari Rp 5 ribu untuk 3 ikat kini menjadi Rp 4 ribu per ikat
  • Terong naik dari Rp 10 ribu/Kg menjadi Rp 13 ribu/Kg
  • Kacang panjang dari Rp 10 ribu/Kg melonjak ke Rp 15 ribu/Kg
  • Minyak goreng naik menjadi Rp 18 ribu per kilogram

Dengan kenaikan harga yang terus terjadi, masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok, terutama menjelang bulan Ramadan yang biasanya meningkatkan permintaan pasar.

"Kalau begini terus, makin sulit untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Kami berharap ada operasi pasar atau langkah lain dari pemerintah supaya harga bisa lebih terjangkau," keluh Reni.

Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan, baik dengan stabilisasi pasokan dari daerah produsen, operasi pasar murah, atau subsidi bagi pedagang kecil, guna menekan lonjakan harga dan meringankan beban masyarakat. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network