GMNI Jambi Desak Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara, Suarakan Masa Depan Jambi

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

Jambi – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Jambi menyerukan solusi mendesak terhadap carut-marut transportasi batu bara di Provinsi Jambi yang telah lama menjadi keluhan masyarakat. Ketua GMNI Cabang Jambi, Hendro Silaban, menegaskan pentingnya pembangunan jalan khusus batu bara sebagai langkah konkret untuk mengatasi dampak buruk transportasi hasil tambang tersebut.

Dalam pernyataannya, Hendro menyampaikan bahwa transportasi batu bara yang masih menggunakan jalan umum telah menimbulkan banyak persoalan. Kemacetan panjang, rusaknya infrastruktur jalan, hingga ancaman keselamatan bagi pengguna jalan umum menjadi momok yang menghantui masyarakat.

"Transportasi batu bara yang menggunakan jalan umum sudah tidak bisa dibiarkan. Ini tidak adil bagi masyarakat Jambi yang harus menanggung kerusakan jalan, kemacetan, bahkan keselamatan yang terancam.Pemerintah harus segera mengambil langkah nyata," tegas Hendro, Jumat (26/1/2025).

Lebih lanjut, Hendro juga menyoroti penggunaan jalur sungai sebagai alternatif transportasi batu bara. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah insiden tongkang batu bara menabrak jembatan telah menjadi bukti nyata lemahnya pengelolaan jalur tersebut. Dua insiden berturut-turut di Jembatan Tembesi semakin menguatkan urgensi pembangunan jalan khusus.

"Kita sudah melihat betapa berbahayanya pengangkutan batu bara melalui jalur sungai. Insiden tongkang menabrak jembatan bukan hanya merusak infrastruktur vital, tetapi juga mengancam keselamatan masyarakat.Ini harus dihentikan," kata Hendro dengan nada prihatin.

Menurut GMNI Jambi, solusi satu-satunya adalah pembangunan jalan khusus untuk transportasi batu bara. Jalan khusus ini tidak hanya akan mengurangi kemacetan dan kerusakan jalan umum, tetapi juga memberikan keadilan bagi masyarakat Jambi yang selama ini dirugikan.

"Jalan khusus batu bara adalah kebutuhan mendesak. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi soal keadilan. Masyarakat Jambi tidak boleh terus-menerus menjadi korban dari pengelolaan sumber daya alam yang buruk," tegas Hendro.

Hendro menekankan bahwa tanggung jawab ini tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Ia menyerukan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan proyek ini.

"Pemerintah harus tegas, perusahaan tambang harus berkomitmen, dan masyarakat harus dilibatkan dalam proses ini. Ini soal masa depan Jambi, bukan sekadar mengatasi masalah hari ini," ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Hendro menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kenyamanan masyarakat.

"Pembangunan ekonomi tidak boleh mengorbankan kenyamanan hidup masyarakat. Jalan khusus batu bara harus diwujudkan demi masa depan Jambi yang lebih baik," pungkasnya.

Seruan GMNI Jambi menjadi alarm keras bagi pemerintah dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret. Kini, masyarakat menunggu jawaban pemerintah: apakah mereka akan mendengar tuntutan ini atau membiarkan keresahan masyarakat semakin meluas?

Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal jelas: Jambi membutuhkan solusi segera.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network