Di tengah debu dan hiruk pikuk konstruksi yang terus bergema, Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi (Betejam) Seksi 4, yang menghubungkan Tempino dengan Simpang Ness, kini telah mencapai titik penting. Progres pembangunan fisiknya menembus angka 52,62 persen, sebuah capaian yang memberi harapan besar bahwa jalur sepanjang 19 kilometer ini akan selesai pada pertengahan 2025.
Meski pemerintah pusat telah menghentikan pembangunan ruas tol baru, proyek ini tetap melaju. Konstruksi yang dimulai pada pertengahan 2024 membuat Tol Tempino-Simpang Ness masuk dalam kategori proyek lanjutan, terhindar dari kebijakan penghentian.
Adjib Al Hakim, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai rencana. "Hutama Karya masih melanjutkan pembangunan Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 4 IC Tempino-Simpang Ness sesuai rencana," katanya dengan nada penuh optimisme.
Seiring waktu, jalan ini tak lagi hanya sekadar peta di atas meja. Ahmadi, Junior Project Director HK Tol Betejam Seksi 4, menggambarkan perkembangan di lapangan sebagai sebuah perjalanan yang solid. “Perkerasan beton rigid sepanjang 4,5 kilometer telah selesai,” ujarnya. Bagian ini menjadi tonggak utama dari proyek yang kini telah melampaui separuh perjalanannya.
Konstruksi yang rumit dan penuh tantangan ini dirancang tidak hanya untuk membangun infrastruktur, tetapi juga untuk menghubungkan wilayah. Dengan tim konstruksi yang bekerja tanpa henti, harapan untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu terus menguat.
Tol Tempino-Simpang Ness bukan sekadar jalur kendaraan. Ini adalah bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), ambisi besar yang dirancang untuk menyatukan Sumatera dengan jalan lintas cepat. Proyek ini menjanjikan lebih dari sekadar konektivitas; ia menawarkan solusi untuk mengurangi kemacetan, memangkas waktu perjalanan, dan mempercepat distribusi barang serta jasa.
"Proyek ini akan menjadi penghubung penting, membuka potensi wilayah Jambi, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi regional," jelas Ahmadi. Tol ini juga diharapkan menjadi katalis bagi perdagangan lokal, memberikan manfaat besar bagi para pelaku usaha yang selama ini bergantung pada jalur darat yang berliku.
Di tengah tantangan cuaca, logistik, dan keterbatasan lahan, tim konstruksi tetap berdiri teguh. Proyek ini menjadi simbol dari bagaimana infrastruktur tidak hanya dibangun dengan beton dan baja, tetapi juga dengan semangat dan kerja keras.
“Seluruh tim di lapangan bekerja maksimal agar target penyelesaian pada pertengahan 2025 dapat tercapai,” tegas Ahmadi.
Di luar perhitungan angka-angka dan target teknis, Tol Tempino-Simpang Ness adalah mimpi yang perlahan menjadi nyata. Bagi masyarakat Jambi, ini adalah janji masa depan—jalur yang menghubungkan mereka dengan lebih banyak peluang, membawa daerah ini melangkah lebih jauh ke dalam arus ekonomi nasional.
Ketika jalan beton sepanjang 19 kilometer ini selesai, ia tak hanya akan menjadi rute perjalanan, tetapi juga jalur penghubung mimpi, kemajuan, dan transformasi Sumatera. Sebuah langkah besar menuju masa depan yang lebih cepat, lebih terhubung, dan lebih menjanjikan.(*)
Add new comment