Muaro Jambi – Dalam upaya menjaga stabilitas informasi dan suasana kondusif menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muaro Jambi, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Muaro Jambi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Muaro Jambi. Penandatanganan yang dilakukan pada kesempatan ini menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran informasi yang dapat merusak suasana demokrasi, seperti hoaks dan konten negatif.
Kepala Diskominfo Muaro Jambi, Faisal Harahap, menyatakan bahwa kolaborasi antara Diskominfo dan Bawaslu ini adalah bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk melindungi masyarakat dari pengaruh informasi yang salah selama periode Pilkada. "Kerjasama ini adalah bentuk nyata dari keinginan kita untuk memastikan Pilkada berjalan dengan aman, damai, dan kondusif. Kami berkomitmen menjaga wilayah kita dari penyebaran konten negatif yang dapat memicu keresahan di masyarakat," ujar Faisal.
Seiring berkembangnya teknologi, media sosial dan platform digital lainnya memainkan peran besar dalam penyebaran informasi. Namun, Faisal menyadari bahwa dampak dari informasi yang salah atau menyesatkan dapat mengancam stabilitas sosial dan merusak kredibilitas proses demokrasi. Untuk itu, Diskominfo dan Bawaslu akan bekerja sama dalam pemantauan serta pelaporan konten-konten yang dianggap berpotensi merugikan proses Pilkada. "Kami bersama pihak Bawaslu akan terus memantau berbagai media dan platform sosial untuk memastikan tidak ada konten yang merugikan proses demokrasi. Pengawasan ini tidak hanya sekadar untuk menangkal hoaks, tapi juga untuk melindungi masyarakat dari misinformasi yang berbahaya," tambahnya.
Menurut Faisal, salah satu fokus utama dari MoU ini adalah memperkuat literasi digital di kalangan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa semakin tinggi pemahaman masyarakat tentang informasi yang benar, semakin kecil kemungkinan mereka terpengaruh oleh berita palsu. “Kerjasama ini tidak hanya berfokus pada pengawasan saja, tetapi juga pada peningkatan literasi informasi masyarakat. Masyarakat perlu tahu cara menyaring informasi yang mereka terima, dan kami ingin memastikan mereka dapat membedakan mana yang faktual dan mana yang palsu,” jelas Faisal.
Sebagai bagian dari langkah-langkah konkrit, Diskominfo Muaro Jambi dan Bawaslu akan menyusun program-program edukasi dan sosialisasi yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya hoaks. Program ini juga akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat, guna memastikan pesan literasi ini dapat menjangkau semua kalangan.
Di sisi lain, Bawaslu Muaro Jambi akan fokus pada pengawasan langsung di lapangan serta melakukan investigasi terhadap akun-akun media sosial yang dinilai menyebarkan konten negatif atau berita yang tidak benar. Diskominfo, bersama Bawaslu, akan segera bertindak untuk memblokir atau menindak akun-akun yang melanggar.
Dengan adanya kerjasama ini, Diskominfo dan Bawaslu berharap dapat menjaga integritas Pilkada Muaro Jambi dan memastikan masyarakat menerima informasi yang jujur dan transparan. “Kami ingin Pilkada kali ini berjalan dengan penuh kedamaian. Dengan sinergi ini, kami yakin Pilkada di Muaro Jambi dapat menjadi contoh dari demokrasi yang aman, tertib, dan informatif,” pungkas Faisal.
Harapannya, melalui kerjasama ini, suasana Pilkada di Muaro Jambi dapat tetap aman dan damai, sementara masyarakat juga dapat semakin kritis dalam menerima informasi. Ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk membangun masyarakat yang lebih berdaya dalam menghadapi era digital yang penuh tantangan.(*)
Add new comment