Jambi - Suhu politik di internal Partai Golkar Provinsi Jambi memanas pasca-Musyawarah Daerah (Musda). Sejumlah kader senior menuding Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terlalu jauh mengintervensi penyusunan kepengurusan baru.
Buntutnya, ancaman mundur dari para kader pun bersahutan. Mereka kecewa karena struktur kepengurusan dianggap tidak mengakomodasi loyalis Cek Endra (CE) selaku ketua terpilih.
Kekecewaan ini salah satunya disuarakan kader senior Golkar Jambi, Indra Amendaris. Ia blak-blakan menyebut DPP telah mementahkan susunan pengurus yang diusulkan CE dan menggeser banyak loyalisnya.
"Susunan kepengurusan mental di hadapan DPP, banyak loyalis CE yang digeser. Harusnya wewenang penuh diberikan kepada ketua terpilih," ujar Indra saat dikonfirmasi, Sabtu (1/11/2025).
Indra menegaskan dirinya siap angkat kaki dari partai beringin jika struktur hasil intervensi DPP itu tetap disahkan.
"Saya sudah sampaikan ke CE, begitu susunan kepengurusan resmi diumumkan, saya akan mundur. Saya kecewa karena DPP justru memecah belah, bukan memperkuat soliditas," tegasnya.
Intervensi Dituding Sejak Musda
Suara serupa datang dari Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi, Adri. Pria yang akrab disapa Panglima Anjali itu menyoroti akar persoalan yang menurutnya sudah terjadi sejak Musda.
Adri mengaku sempat walk out (WO) dari pertemuan bersama seluruh ketua DPD Golkar kabupaten/kota se-provinsi Jambi. Hal itu ia lakukan karena melihat sudah kentalnya aroma intervensi.
"Karena Musda belum dibuka, formatur sudah diselesaikan sebelum Musda," ungkap Adri.
Adri menuding perwakilan DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia, melakukan intervensi berlebihan. Menurutnya, Ahmad Doli tiba-tiba menunjuk dua orang (Ahmad Jafar dan Fikar Azami) sebagai formatur, padahal Musda belum resmi dimulai.
"Cara seperti itu tidak sesuai AD/ART Partai dan menimbulkan keresahan di internal. Ini bentuk intervensi yang berlebihan," ujarnya.
Adri pun mengaku siap mengambil langkah tegas, termasuk mundur dari kepengurusan jika struktur hasil intervensi itu tetap disahkan.
"Saya punya integritas dan tidak ada kepentingan apapun selain memajukan Golkar Jambi," katanya.
Ia lantas mengungkap bahwa dirinya diusulkan sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi. Namun, dalam struktur yang baru, ia digeser menjadi Wakil Ketua Bidang Perkebunan.
Lebih lanjut, Adri yang juga Ketua MPW Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Jambi itu meminta agar DPP Golkar mengevaluasi kinerja Ahmad Doli Kurnia yang dianggap menjadi sumber kegaduhan.
"Saya tetap bersama CE dan Ketum Bahlil. Kami ingin Golkar Jambi solid, bukan dipecah karena kepentingan segelintir orang," tegasnya.
Sebelumnya, beredar susunan nama pengurus DPD Golkar Provinsi Jambi. Dalam daftar itu, Cek Endra ditempatkan sebagai Ketua, Ivan Wirata sebagai Sekretaris, Ahmad Jafar sebagai Ketua Harian, dan Joni Ismed sebagai Bendahara. Daftar tersebut beredar bersamaan dengan foto mereka bersama Ahmad Doli Kurnia.(*)
Add new comment