JAMBI - Provinsi Jambi kini mencetak rekor membanggakan dalam Program Nasional 3 Juta Rumah. Hingga saat ini, Jambi menempati posisi kedua tertinggi di wilayah Sumatera untuk realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) via Bank BTN. Ini menjadi angin segar bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang mendambakan hunian layak.
Program 3 Juta Rumah sendiri adalah prioritas pemerintah pusat untuk menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), masyarakat miskin ekstrem, hingga kalangan menengah bawah. Program ini mencakup tiga kawasan: perkotaan, pedesaan, dan pesisir.
Secara nasional, targetnya adalah 3 juta unit rumah, dengan pembagian 2 juta unit di pedesaan melalui renovasi rumah tidak layak huni, dan 1 juta unit rumah baru di kawasan perkotaan.
Khusus untuk Provinsi Jambi, Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) menargetkan pembangunan 8.000 unit KPR subsidi. Rumah-rumah ini akan tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Jambi.
"Sampai saat ini, alhamdulillah Provinsi Jambi tetap tercapai targetnya. Sampai per bulan Agustus kemarin, Kantor Cabang Jambi nomor dua realisasi KPR-nya untuk FLPP di wilayah Sumatera dari Bank BTN," ujar Abror Lubis, Ketua REI Provinsi Jambi.
REI Jambi juga mengklaim sudah menyiapkan puluhan ribu meter lahan yang siap dibangun untuk mendukung percepatan program ini. "Kita sekarang mempunyai lahan yang siap bangun," tambahnya.
Keberhasilan ini tak lepas dari kolaborasi erat antara pengembang, pemerintah, dan perbankan. Namun, masih ada pekerjaan rumah. REI Jambi berharap seluruh kabupaten/kota segera melaksanakan program Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, karena ada beberapa daerah yang belum melakukannya. Hal ini penting agar masyarakat tidak lagi menunggu proses pelaksanaan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) yang lebih mudah.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, keterlibatan pengembang, dan perbankan, Provinsi Jambi optimistis mampu mewujudkan target minimal 8.000 unit rumah ini [02:59]. Program ini diharapkan bukan sekadar angka, melainkan solusi nyata untuk masalah hunian dan bentuk komitmen negara dalam menghadirkan kesejahteraan yang merata
Add new comment