Jakarta – Suasana kabin pesawat Lion Air JT-308 mendadak berubah menjadi tegang dan mencekam. Seorang penumpang pria berinisial H (41) tiba-tiba berteriak keras: "Ada bom! Ada bom di pesawat ini!". Ucapan itu sontak membuat penumpang lain panik. Awak kabin terpaksa mengambil tindakan cepat: pesawat dibatalkan terbang dan seluruh 181 penumpang harus dievakuasi ke apron Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Peristiwa itu terjadi Senin pagi, tepat sebelum pesawat lepas landas menuju Bandara Kualanamu, Medan. Maskapai Lion Air menyebut kejadian ini bukan sekadar insiden kecil, melainkan masuk kategori gangguan serius terhadap keamanan penerbangan.
Menurut keterangan resmi Lion Air dan kesaksian penumpang, kejadian bermula saat seluruh penumpang sudah berada di dalam pesawat. Pria H yang duduk di barisan tengah tiba-tiba naik pitam. Ia memarahi awak kabin sambil melontarkan kata-kata bernada mengancam.
Tak lama, ia melontarkan kalimat fatal: "Ada bom!"
“Dia marah-marah dulu, sempat ribut sama pramugari. Tiba-tiba teriak ‘ada bom!’ berkali-kali,” cerita Saut Boang Manalu, penumpang yang duduk beberapa baris di belakang H, seperti dikutip dari DetikSumut.
Teriakan itu langsung menciptakan kepanikan. Sejumlah penumpang terdiam kaku, beberapa lainnya bertanya-tanya, dan sebagian bahkan mulai berdiri dan ingin keluar. Awak kabin segera mengaktifkan protokol keselamatan: pesawat tidak diizinkan terbang, pilot meminta izin kembali ke apron, dan penumpang satu per satu diturunkan.
Manajemen Lion Air menyampaikan bahwa pilot dan kru kabin telah mengikuti prosedur standar dalam situasi ancaman keamanan. Penerbangan dibatalkan, semua penumpang dievakuasi, dan pesawat diperiksa ulang oleh tim keamanan. Hasilnya: tidak ditemukan bom atau benda mencurigakan.
“Lion Air sangat patuh terhadap standar keselamatan penerbangan nasional dan internasional. Apapun bentuk ancaman, sekecil apapun, akan ditindaklanjuti secara serius,” ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air.
Pria H kemudian diamankan petugas bandara dan diserahkan ke kepolisian untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Video kejadian ini cepat menyebar di media sosial. Dalam rekaman berdurasi beberapa detik, pria tersebut tampak mondar-mandir di lorong kabin sambil marah-marah. Beberapa penumpang terlihat gusar, sementara awak kabin tetap tenang berusaha mengendalikan situasi.
Dalam pemeriksaan awal, pria H berdalih bahwa ucapannya soal bom adalah candaan belaka, dan ia marah karena merasa tidak dilayani dengan baik. Namun dalih itu tidak menyelamatkannya.
“Enggak lucu. Kami semua takut. Saya duduk beberapa baris di belakangnya. Kalau benar-benar ada bom, kami semua bisa mati,” kata Saut, yang membagikan pengalamannya di Facebook dan kini viral.
Setelah diturunkan dari pesawat dan dibawa ke ruang isolasi, pria H langsung diproses aparat kepolisian. Ia dijemput petugas dan langsung dibawa untuk dimintai keterangan.
Pihak kepolisian menyatakan kasus ini masuk dalam pelanggaran hukum serius, meskipun tidak ada bom sungguhan.
“Kita tetap tindak lanjuti karena ini menyangkut keselamatan penerbangan. Meski tidak terbukti ada bom, tapi ucapan itu dapat membuat kepanikan dan mengganggu jadwal penerbangan,” tegas Kombes Pol Nugroho Slamet, perwakilan dari otoritas keamanan bandara.
Dalam sistem hukum Indonesia, orang yang menyebarkan informasi palsu soal ancaman bom di pesawat bisa dijerat dengan:
- UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 437: Ancaman hukuman pidana maksimal 15 tahun penjara
- Jika terbukti menimbulkan kepanikan atau kerugian maskapai, bisa juga dikenai pasal pidana umum terkait penyebaran hoaks dan gangguan keamanan publik
Lion Air menyatakan bahwa penerbangan JT‑308 dibatalkan, dan penumpang dialihkan ke penerbangan berikutnya. Seluruh penumpang yang telah melakukan check-in diminta untuk menunggu informasi lebih lanjut di ruang tunggu khusus.
Bagi beberapa penumpang, momen itu menjadi trauma tersendiri. Bahkan ada yang memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan.
Kejadian ini mengingatkan publik akan pentingnya kedisiplinan dan kewaspadaan dalam penerbangan. Ucapan iseng tentang bom, meski hanya satu kata, bukan hal sepele. Bukan saja mengganggu sistem penerbangan, tapi juga bisa membuat seseorang masuk bui.
“Tidak ada ruang untuk candaan soal bom di dunia penerbangan,” ujar Danang dari Lion Air.
Kronologi Singkat:
| Waktu | Kejadian |
|---|---|
| Pagi, 4 Agustus 2025 | Penumpang H marah-marah di kabin Lion Air JT-308 |
| Menit berikutnya | H berteriak “Ada bom!” berulang kali |
| +10 menit | Pilot memutuskan kembali ke apron, evakuasi dilakukan |
| +30 menit | Pesawat dikosongkan, H diamankan |
| Siang hari | Polisi menyatakan akan proses hukum |
| Malam | Lion Air umumkan penerbangan dibatalkan, penjadwalan ulang dilakukan |
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pengguna jasa penerbangan. Keamanan bukan bahan candaan. Kata-kata bisa membatalkan satu penerbangan, dan membawa satu orang ke balik jeruji
Add new comment