Jakarta – Tubuh manusia kerap memberikan sinyal halus sebelum penyakit besar datang. Salah satu tanda yang jarang disadari publik adalah lipatan diagonal di daun telinga, yang dikenal dengan istilah Tanda Frank (Frank’s Sign). Tanda ini diduga erat kaitannya dengan penyakit jantung, termasuk risiko serangan jantung dan stroke.
Dilansir dari Times of India, Tanda Frank mengacu pada sebuah lipatan diagonal yang membentang dari bagian depan telinga (tragus) hingga ke ujung bawah daun telinga. Fenomena ini pertama kali dilaporkan oleh Dr. Sander T. Frank pada tahun 1973 dalam jurnal medis ternama New England Journal of Medicine.
Dalam laporannya, Dr. Frank mengamati 20 pasien berusia di bawah 60 tahun yang mengalami nyeri dada (angina) dan ditemukan memiliki penyumbatan arteri koroner. Menariknya, hampir semua pasien tersebut memiliki lipatan yang khas di daun telinganya.
Tanda Frank atau Diagonal Earlobe Crease (DELC) adalah lipatan kulit yang muncul secara diagonal pada lobus telinga. Meski terdengar sepele, lebih dari 40 penelitian internasional telah mengaitkan kehadiran lipatan ini dengan penyakit arteri koroner, aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), hingga penyakit serebrovaskular yang menyebabkan stroke.
Sebuah studi tahun 2017 yang meneliti 241 pasien stroke akut menunjukkan bahwa sebanyak 190 pasien memiliki Tanda Frank. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa lipatan ini bisa menjadi salah satu indikator risiko gangguan pembuluh darah otak dan jantung.
Menurut Dr. Michael Murray, ND, pakar pengobatan alami yang aktif meneliti hubungan antara pembuluh darah dan tanda-tanda visual pada tubuh, telinga manusia memiliki jaringan pembuluh darah kecil yang sangat sensitif terhadap oksigenasi dan aliran darah. Jika aliran darah ke area tersebut tidak memadai, pembuluh-pembuluh kecil bisa kolaps, menyebabkan terbentuknya lipatan.
“Lebih dari 40 studi telah menghubungkan lipatan telinga diagonal dengan penyakit jantung dan stroke. Ini bukan diagnosis pasti, tetapi bisa menjadi peringatan dini,” jelas dr Murray.
Meski demikian, para ahli menyatakan bahwa Tanda Frank bukan satu-satunya atau bukti pasti adanya penyakit jantung. Lipatan ini harus dilihat dalam konteks faktor risiko lainnya seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, riwayat keluarga, diabetes, dan gaya hidup tidak sehat.
Dalam dunia kedokteran, keberadaan Tanda Frank disebut sebagai “marker fisik tambahan”, bukan alat diagnostik tunggal. Artinya, lipatan ini bisa menjadi pertimbangan tambahan dalam evaluasi kesehatan jantung, terutama bagi mereka yang belum menjalani pemeriksaan menyeluruh.
Jika Anda memiliki lipatan diagonal di daun telinga dan disertai gejala lain seperti:
- Nyeri dada atau sesak napas
- Mudah lelah
- Detak jantung tidak teratur
- Pusing atau kehilangan kesadaran sesaat
Segeralah berkonsultasi ke dokter untuk pemeriksaan menyeluruh.
Lipatan kecil di telinga mungkin terlihat sepele, tapi bisa menjadi sinyal tubuh yang tidak boleh diabaikan. Tanda Frank bukan mitos, tapi juga bukan vonis. Dengan pola hidup sehat, deteksi dini, dan pemeriksaan rutin, risiko penyakit jantung bisa dikendalikan. Karena seringkali, tubuh berbisik sebelum berteriak.(*)
Add new comment