Buah Markisa Bisa Turunkan Darah Tinggi, Ini Daftar Lengkap Superfood Penurun Tensi

JAKARTA – Tekanan darah tinggi alias hipertensi bisa menyerang diam-diam tanpa gejala awal yang jelas. Tapi kabar baiknya, perubahan kecil dalam pola makan—termasuk konsumsi buah dan sayur—bisa membantu menurunkannya secara alami. Salah satu kuncinya: magnesium.

Menurut ahli diet Patricia Bannan, magnesium berperan dalam lebih dari 300 proses penting dalam tubuh. Mulai dari mengubah makanan jadi energi, menjaga fungsi otak dan otot, sampai membantu penyerapan vitamin D.

Sayangnya, separuh orang dewasa di Amerika—dan kemungkinan besar juga banyak orang Indonesia—tidak mendapat cukup magnesium dari makanan sehari-hari. Padahal, kurang magnesium bisa memperburuk tekanan darah tinggi.

Yang paling mengejutkan mungkin adalah markisa. Buah eksotis ini punya kandungan magnesium tertinggi dibanding buah lain, yakni sekitar 4–5 gram per buah. Tak cuma itu, markisa juga mengandung lebih dari 110 senyawa fitokimia dengan manfaat luar biasa: dari antioksidan, antihipertensi, anti-tumor, sampai anti-diabetik.

Penelitian dalam Frontiers in Pharmacology bahkan menyebut markisa punya potensi besar untuk mencegah hipertensi dan gangguan metabolik lainnya.

Selain markisa, berikut beberapa buah dan sayur tinggi magnesium:

• Bayam dan lobak Swiss – sayuran hijau gelap yang kaya magnesium dan zat besi.
• Kacang-kacangan – seperti almond dan biji labu.
• Biji chia – kecil tapi padat nutrisi, kaya magnesium dan omega-3.
• Pisang, pepaya, jambu biji, buah ara, blackberry, dan kiwi – buah-buahan segar yang gampang ditemukan.

Magnesium membantu pembuluh darah rileks, menstabilkan ritme jantung, dan mendukung fungsi otot, termasuk otot jantung. Dalam studi besar, asupan magnesium yang cukup terkait dengan penurunan risiko hipertensi hingga 8%.

Rebecca McManamon dari British Dietetic Association menyarankan agar pola makan sehari-hari mencakup:

“Kacang-kacangan tanpa garam, biji-bijian utuh, berbagai buah segar, sayuran hijau, dan polong-polongan. Jika bukan itu yang biasa Anda makan, besar kemungkinan Anda kekurangan magnesium.” (*)