Dokter Harvard Bocorkan 5 Makanan Pemicu Kanker, Nomor 3 Paling Sering Dimakan Orang Indonesia

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
Ist

Jakarta – Penyebab kanker ternyata tak hanya karena faktor keturunan atau lingkungan. Pola makan harian yang keliru diam-diam bisa jadi pemicu utama. Dalam penelusuran medis terbaru, seorang dokter lulusan Harvard mengungkap 5 makanan yang sebaiknya dibatasi karena berisiko tinggi memicu sel kanker aktif di tubuh manusia.

Dr. Saurabh Sethi, ahli gastroenterologi yang berbasis di AS dan alumnus Harvard Medical School, menjabarkan dalam unggahan videonya bahwa banyak orang tak sadar mereka tengah “memberi makan” sel kanker lewat piring sendiri.

1. Daging Olahan: Sumber Protein atau Sumber Masalah?

Daging asap, sosis, ham, dan bacon masuk daftar merah. Menurut WHO, makanan ini tergolong karsinogenik kelas 1—artinya sama berbahayanya dengan asap rokok dan asbes.

Kandungan nitrat dan nitrit sebagai pengawet dalam daging olahan diketahui bisa berubah menjadi senyawa nitrosamin dalam tubuh, yang berpotensi merusak DNA dan memicu kanker, terutama kanker kolorektal.

"Ganti dengan daging segar, ayam tanpa lemak, atau sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan tahu," saran Dr. Sethi.

2. Minuman Manis dan Soda: Musuh Manis dalam Botol

Minuman manis bukan sekadar bikin gemuk. Kandungan gulanya bisa memicu peradangan kronis, kondisi ideal bagi sel kanker berkembang.

Kanker pankreas, payudara, hingga usus besar kini makin sering dikaitkan dengan konsumsi minuman bergula tinggi. Minum soda setiap hari = investasi risiko penyakit.

Sebaiknya ganti dengan air mineral, teh tanpa gula, atau air kelapa segar.

3. Gorengan: Enak di Lidah, Sengsara di Sel

Makanan yang digoreng, apalagi pakai minyak bekas, bisa menghasilkan senyawa akrilamida. Ini racun tak terlihat yang terbentuk dari pemanasan tinggi pada makanan berkarbohidrat.

Gorengan juga memicu stres oksidatif dan mempercepat peradangan. Dua kondisi yang disebut Dr. Sethi sebagai “pupuk subur” sel kanker.

Gunakan teknik memasak sehat: kukus, rebus, atau gunakan air fryer dengan sedikit minyak.

🥩 4. Daging Gosong: Jangan Sampai Hitam Legam

Saat daging dipanggang hingga gosong, ia bisa menghasilkan HCA (Heterocyclic Amine) dan PAH (Polycyclic Aromatic Hydrocarbons) — dua senyawa yang terbukti dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker.

“Lebih baik memanggang dengan suhu rendah atau merendam daging dalam bumbu sebelum dimasak,” kata Dr. Sethi. Tambahkan juga rosemary atau thyme untuk mengurangi senyawa jahat itu.

🍜 5. Makanan Instan dan Ultra Proses: Cepat Saji, Cepat Sakit?

Mie instan, sosis instan, snack kemasan—apa pun yang ultra proses biasanya mengandung zat aditif, perasa buatan, gula tambahan, dan lemak trans.

Semua ini bukan cuma bikin gemuk, tapi juga meningkatkan peradangan dalam tubuh yang jadi awal dari banyak jenis kanker.

Lebih baik konsumsi makanan utuh: sayuran segar, buah, biji-bijian, dan makanan yang dimasak sendiri di rumah.

Studi WHO menyebut 1 dari 6 kematian global disebabkan kanker. Dan dalam banyak kasus, pencegahan sederhana seperti mengatur makan bisa menurunkan risikonya secara signifikan.

"Makanan kita hari ini adalah kondisi tubuh kita besok," tegas Dr. Sethi.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network