Harga Emas Antam 12 Juni 2025 Meroket Rp 18.000 per Gram, Tembus Rp 1,928 Juta

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
Ist

Jakarta – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami lonjakan signifikan pada Kamis, 12 Juni 2025, menyentuh level tertinggi sepanjang semester pertama tahun ini. Berdasarkan data resmi dari situs Logam Mulia, harga emas Antam naik Rp 18.000 per gram, menjadikannya sebagai kenaikan harian terbesar dalam beberapa pekan terakhir.

Kini, harga jual emas batangan Antam tercatat Rp 1.928.000 per gram, naik dari posisi sebelumnya Rp 1.910.000. Kenaikan ini juga tercermin dalam harga buyback, yakni nilai yang diperoleh jika konsumen menjual kembali emas ke Antam, yang kini menyentuh Rp 1.772.000 per gram, naik dari Rp 1.754.000.

Peningkatan tajam ini terjadi setelah rilis data inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari ekspektasi pasar. Hal ini mendorong penguatan harga emas global, yang berimbas langsung pada pasar domestik. Investor kembali melirik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven), di tengah ketidakpastian kebijakan moneter global dan fluktuasi pasar saham.

📊 Daftar Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini (12 Juni 2025)

Berat EmasHarga Jual (Rp)
0,5 gram1.014.000
1 gram1.928.000
2 gram3.796.000
3 gram5.669.000
5 gram9.415.000
10 gram18.775.000
25 gram46.812.000
50 gram93.545.000
100 gram187.012.000
250 gram467.265.000
500 gram934.320.000
1.000 gram (1 Kg)1.868.600.000

Harga tersebut berlaku di Butik Emas LM Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta Timur, dan dapat berbeda di unit layanan lain tergantung wilayah dan kebijakan distributor.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%, yang dapat dipotong menjadi 0,25% apabila disertai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sesuai PMK Nomor 38/2023.

Sedangkan untuk penjualan kembali (buyback) dengan nilai di atas Rp 10 juta, akan dikenai PPh 22 sebesar 1,5% bagi pemilik NPWP, dan 3% tanpa NPWP. Pajak ini otomatis dipotong dari total nilai buyback dan belum termasuk dalam harga yang ditampilkan.

Analis mencatat bahwa tren kenaikan harga emas kali ini mencerminkan dua hal: perlambatan inflasi di AS, dan kekhawatiran jangka menengah atas arah kebijakan suku bunga global. Selain itu, pelemahan dolar AS turut memperkuat daya tarik emas sebagai aset alternatif.

Bagi investor domestik, momentum ini bisa menjadi sinyal penguatan jangka pendek. Namun, kenaikan pajak atau fluktuasi kurs tetap menjadi faktor risiko yang harus diperhitungkan.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network