BUNGO – Sabtu malam (7/6/2025), kampung kecil di Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan Ilir, Kabupaten Bungo, mendadak gempar. Api membubung tinggi dari belakang rumah seorang warga, membakar habis sebuah kandang dan menyisakan duka mendalam bagi pasangan suami istri, Prihadodi (Dodit) dan Lena.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB itu membakar habis kandang sapi milik Dodit, menghancurkan dua ekor sapi ternak—sumber penghidupan utama keluarganya. Sapi-sapi tersebut hangus tak sempat diselamatkan.
“Saya lagi kerja shift malam, tiba-tiba istri telepon katanya kandang terbakar. Saya langsung pulang, tapi pas sampai rumah api sudah berhasil dipadamkan warga,” tutur Dodit dengan suara parau menahan pilu.
Kandang kayu yang berada tepat di belakang rumah itu dengan cepat dilahap si jago merah. Kobaran api terlihat membara dari kejauhan. Warga sekitar yang menyadari kejadian itu langsung berdatangan, membawa ember, gayung, hingga selang seadanya untuk memadamkan api.
Meski kobaran api akhirnya berhasil dijinakkan setelah berjibaku bersama selama hampir satu jam, dua ekor sapi milik Dodit tak bisa diselamatkan. Hanya arang dan rangka kandang yang tersisa.
“Saya sangat bersyukur api tidak menjalar ke rumah. Terima kasih sebesar-besarnya untuk para tetangga yang sudah bahu membahu. Walau sapi hangus, saya masih punya rumah dan keluarga yang selamat,” tambahnya dengan mata berkaca.
Kerugian yang dialami Dodit diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Sapi yang terbakar bukan hanya hewan ternak, tetapi tabungan hidup. Setiap tetes susu, setiap pertambahan berat badannya, adalah harapan bagi masa depan anak-anak mereka.
Hingga kini penyebab pasti kebakaran belum diketahui. Sejumlah warga menduga bisa jadi dari korsleting listrik, atau puntung rokok yang dibuang sembarangan. Namun, kepastian penyebab kebakaran masih menunggu penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang.
Kepala Dusun dan tokoh masyarakat telah menghubungi pihak berwajib untuk dilakukan penyelidikan menyeluruh, demi mencegah kejadian serupa kembali menimpa warga.(*)
Add new comment