MUARA SABAK – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Astuti, menyebut Brigade Pangan Simpang Datuk 3 di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, punya potensi besar untuk melakukan penanaman tiga kali setahun.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) 300, demi mendongkrak produktivitas dan memperkuat ketersediaan pangan nasional.
“Brigade Pangan Simpang Datuk 3 ini punya potensi untuk meningkatkan IP dari 2 ke 3 jadi IP 300, sehingga produksi bisa meningkat,” kata Idha saat kunjungan lapangan, Jumat (30/5/2025).
Brigade Pangan Simpang Datuk 3 saat ini mengelola total lahan seluas 1.009 hektare, tersebar di beberapa dusun:
- 700 hektare di Dusun Aman Makmur
- 309 hektare lebih tersebar di Dusun Bina Karya, Harapan Mulya, dan Beringin Jaya
Produktivitas lahan tercatat mencapai 5 hingga 6 ton per hektare.
“Saat ini ada 350 ribu hektare lahan OPLAH dengan IP 100. Jika IP-nya naik jadi 200 atau 300, maka produksi pangan nasional bisa terdongkrak signifikan,” tegas Idha.
Manajer Brigade Pangan Simpang Datuk 3, Awaluddin Fajar, menyebut bahwa per musim tanam, kelompok ini mencatat omzet hingga Rp1,5 miliar. Dari situ, rata-rata anggota bisa mengantongi Rp20 juta per bulan, tergantung kontribusi kerja masing-masing.
“Itu rata-rata, pembagian tetap berdasarkan kinerja dan jerih payah tiap anggota. Semakin aktif, semakin besar hasilnya,” ujarnya.
Gerakan Brigade Pangan kini dipandang sebagai model alternatif menghadapi ancaman krisis pangan. Tak cuma soal hasil pertanian, tapi juga kesadaran kolektif tentang kedaulatan pangan dan keberlanjutan produksi lokal.
Idha mengapresiasi gerakan semacam ini karena berhasil menggabungkan inovasi agrikultur dengan nilai-nilai gotong royong di tingkat desa.
“Angin segarnya, kini sudah tercapai stok beras nasional 4 juta ton. Ini wujud kerja bersama dalam menjaga ketersediaan pangan,” tutupnya.(*)
Add new comment