Haji 2025: 27 Persen Kuota Telah Tiba di Madinah, Dua Wafat, Ribuan Lansia Butuh Pengawasan Khusus

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
Ist

MADINAH – Suasana haru mewarnai tahap awal kedatangan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci. Dalam kurun waktu kurang dari sepekan sejak kloter pertama mendarat di Madinah, dua jemaah perempuan asal Indonesia dikabarkan wafat. Satu berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah, dan satu lagi atas nama Nur Fadillah dari Sidoarjo, Jawa Timur.

Kabar duka itu dikonfirmasi oleh Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Haji, Abdul Basir. “Dari jemaah yang sudah tiba di Madinah, dua orang telah berpulang ke rahmatullah,” kata Basir, Jumat (9/5), mengutip pernyataan resmi Media Center Haji (MCH).

Kedua jemaah sempat tercatat dalam sistem penerimaan di Bandara Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, sebelum akhirnya meninggal dunia. Belum dijelaskan secara rinci penyebab wafat, namun diduga berkaitan dengan kondisi kesehatan dan faktor usia.

Berdasarkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Senin (12/5/2025) pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS), sebanyak 143 kloter telah mendarat di Madinah. Angka itu mencerminkan 27,24 persen dari total 525 kloter yang direncanakan.

Jumlah total jemaah yang telah diberangkatkan mencapai 55.599 orang, setara dengan 27,35 persen dari total kuota nasional tahun ini yang sebanyak 203.320 jemaah. Di antara mereka, 11.934 orang adalah jemaah lanjut usia, atau sekitar 21,46 persen.

Setidaknya, 9 kloter diberangkatkan pada hari Senin saja, membawa 3.439 jemaah termasuk 725 lansia, menambah tantangan logistik dan layanan kesehatan di titik debarkasi.

Mengutip data The Weather Channel, suhu udara di Madinah pada 9–12 Mei berada di kisaran 41°C pada siang hari, dengan kelembaban rendah dan kondisi malam hari yang tetap panas di angka 27°C. Cuaca kering dan sinar terik menjadi tantangan tersendiri bagi jemaah, terutama lansia dan penderita penyakit bawaan.

Situasi ini mendorong panitia untuk meningkatkan pengawasan kesehatan, penyediaan air, dan istirahat cukup bagi jemaah. Beberapa embarkasi bahkan mengingatkan jamaah untuk menghindari keluar tanpa keperluan penting di siang hari.

Rangkaian pemberangkatan hari itu dimulai dari kloter SUB 23 dari Surabaya dengan maskapai Saudi Airlines SV 5119 dan dijadwalkan berakhir dengan SUB 26 pada pukul 23.40 WAS menggunakan SV 5245.

Sementara itu, jalur darat ke Bir Ali, titik miqat sebelum ke Mekkah, mulai dipadati jemaah sejak Sabtu (10/5). Petugas diminta mengawal pergerakan jemaah agar tidak terjadi kelelahan massal menjelang umrah wajib.

Meski peristiwa duka menyelimuti tahap awal, namun secara umum, penyelenggaraan haji 2025 dinilai berjalan cukup lancar dan terkoordinasi. Kehadiran hampir 56 ribu jemaah dalam waktu singkat menjadi indikator kerja cepat pemerintah dan Kemenag dalam pengelolaan kuota haji nasional.

Namun tantangan ke depan masih besar: ribuan lansia, cuaca ekstrem, serta tekanan fisik-psikis ibadah haji yang berat menjadi perhatian utama dalam menjaga misi suci ini tetap dalam bingkai keselamatan, keikhlasan, dan kemabruran.

“Ini bukan hanya perjalanan spiritual, tapi juga ujian kesiapan logistik dan kemanusiaan. Dua nyawa yang gugur di awal harus jadi pengingat bahwa kita semua punya tanggung jawab kolektif,” ujar seorang petugas di Madinah.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network