Sorotan tajam terhadap maraknya aksi premanisme berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) di Jambi akhirnya mendapat respons keras dari tokoh masyarakat. Ketua Perkumpulan Sahabat Alam Jambi, Jefri B. Pardede, menyatakan dukungan tanpa syarat terhadap kebijakan Pemerintah Pusat yang membentuk Satgas Terpadu Penanganan Premanisme dan Ormas Bermasalah.
Jefri, yang juga menjabat Ketua Dewan Pengawas Forum Komunikasi Ormas se-Provinsi Jambi, menyebut langkah ini sebagai strategi kunci dalam memulihkan kepercayaan investor dan menciptakan ruang sosial yang lebih sehat bagi masyarakat.
"Premanisme berkedok ormas bukan hanya meresahkan warga, tapi juga merusak ekosistem usaha dan mencoreng citra ormas yang sejatinya jadi mitra pembangunan," tegas Jefri kepada media, Jumat (9/5/2025).
Jefri mengungkapkan kekhawatiran dunia usaha terhadap aksi-aksi intimidatif yang kerap dilakukan oknum-oknum ormas terhadap perusahaan, investor, dan bahkan aparatur pemerintah. Ia menyebut, situasi ini tidak bisa terus dibiarkan jika Jambi ingin tumbuh sebagai daerah yang ramah investasi dan berdaya saing.
"Kita tidak boleh kalah oleh sekelompok kecil yang menyalahgunakan atribut ormas untuk menekan dunia usaha. Ini harus dibongkar," ujarnya.
Tidak hanya mendukung secara moril, Sahabat Alam Jambi juga menyatakan kesiapan bersinergi langsung dengan Satgas Terpadu. Mereka akan terlibat dalam edukasi dan pembinaan ormas di daerah agar bergerak sesuai koridor hukum dan tidak menyimpang dari nilai-nilai kemasyarakatan.
"Kami ingin ormas jadi pelayan rakyat, bukan penekan rakyat. Dan Satgas ini harus jadi pembeda antara yang taat hukum dan yang menyalahgunakan kekuatan massa," jelas Jefri.
Pembentukan Satgas Terpadu merupakan bagian dari respons nasional terhadap keresahan publik atas maraknya premanisme yang menyaru dalam bentuk ormas liar, baik di kawasan industri, proyek strategis, maupun ruang publik lainnya.
Kementerian Dalam Negeri telah menginstruksikan Satpol PP, aparat kepolisian, hingga intelijen daerah untuk bertindak tegas dan terukur terhadap pelaku-pelaku yang menghambat aktivitas investasi dan menciptakan keresahan.
Jefri menutup pernyataannya dengan pesan keras:
"Jangan permainkan nama ormas untuk kepentingan sempit. Kita butuh ormas yang berperan, bukan yang menjadi alat tekanan. Kalau mau membangun, mari bersama. Tapi kalau mengacau, kami dukung Satgas untuk menertibkan."
Add new comment