JAKARTA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom menegaskan bahwa pemberantasan narkoba di Indonesia tidak cukup hanya dengan menangkap pelaku dan menyita barang bukti, tetapi juga harus menghancurkan kekuatan ekonomi para bandar dan jaringannya.
Marthinus menekankan bahwa jaringan narkotika bukan sekadar kejahatan biasa, tetapi sudah menjadi kejahatan ekonomi terorganisir yang mengandalkan perputaran uang dalam jumlah besar. Oleh karena itu, langkah pemiskinan para pelaku harus menjadi strategi utama dalam menumpas sindikat narkoba di Indonesia.
“Penyebaran narkoba adalah kejahatan yang melibatkan ekonomi besar. Jika kita hanya menangkap pelakunya tanpa menghancurkan sumber ekonominya, mereka akan kembali beroperasi. Itu sebabnya kita harus menargetkan aset-aset mereka agar tidak bisa bangkit lagi,” ujar Marthinus dalam keterangannya, Sabtu (8/2/2025).
BNN menyadari bahwa banyak bandar narkoba yang masih bisa mengendalikan bisnis mereka bahkan dari dalam penjara, karena mereka memiliki sumber daya keuangan yang besar. Oleh karena itu, langkah penyitaan aset dan pemiskinan bandar akan menjadi pendekatan utama dalam perang melawan narkoba.
“Banyak kasus di mana bandar narkoba yang sudah ditahan tetap bisa menjalankan bisnisnya dari dalam penjara. Kenapa? Karena aset mereka masih ada. Dengan menyita aset mereka, kita bisa menghentikan mereka secara total,” kata Marthinus.
Beberapa strategi utama dalam menghancurkan jaringan ekonomi narkoba, menurut Marthinus, antara lain:
- Penyitaan dan Pelelangan Aset
- BNN akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya untuk menyita rumah, kendaraan, dan aset lain yang diperoleh dari hasil bisnis narkoba.
- Aset yang disita akan dilelang dan hasilnya dialokasikan untuk program rehabilitasi dan pencegahan narkoba.
- Blokade Rekening dan Aset Finansial
- BNN akan berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melacak dan membekukan rekening milik bandar dan kaki tangannya.
- Penelusuran transaksi mencurigakan akan dilakukan hingga ke luar negeri guna menghentikan aliran uang dari hasil bisnis haram ini.
- Investigasi Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- Bandar narkoba sering kali mencuci uangnya dengan membuka bisnis legal seperti properti, otomotif, atau hiburan malam.
- BNN akan lebih agresif dalam menelusuri dan membongkar skema pencucian uang dari bisnis narkoba.
Marthinus juga mengingatkan bahwa banyak pengedar dan bandar narkoba yang memiliki pengaruh kuat di dalam sistem hukum, baik melalui sogokan kepada oknum penegak hukum maupun tekanan dari jaringan kriminal internasional.
“Karena kekuatan ekonomi yang ada di balik bisnis narkotika, banyak pengedar yang mampu mempengaruhi sistem peradilan. Ini tantangan yang harus kita lawan bersama,” tegasnya.
BNN meminta dukungan dari masyarakat dan media agar mengawasi jalannya proses hukum terhadap bandar narkoba, sehingga tidak ada kasus di mana mereka lolos dengan hukuman ringan atau bahkan dibebaskan karena celah hukum.
Lebih lanjut, Marthinus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan perang melawan narkoba sebagai agenda nasional.
“Perang melawan narkoba adalah perang melawan ancaman yang jauh lebih besar—ancaman terhadap kemanusiaan dan masa depan bangsa,” ujarnya.
BNN juga menegaskan bahwa kesadaran kolektif masyarakat sangat diperlukan untuk melawan narkoba. Bukan hanya dengan melaporkan aktivitas mencurigakan, tetapi juga dengan memberikan edukasi kepada generasi muda tentang bahaya narkoba dan dampaknya yang menghancurkan kehidupan.
“Kita tidak boleh membiarkan narkoba merusak kehidupan sosial dan masa depan bangsa. Kita harus bergerak bersama untuk mengusir pengaruh buruk ini dari masyarakat,” tutup Marthinus.
Langkah BNN dalam menargetkan aset bandar narkoba menjadi strategi baru yang lebih efektif untuk menghancurkan jaringan narkotika di Indonesia. Tidak hanya menangkap pelaku, tetapi juga memiskinkan mereka agar bisnis narkoba tidak bisa berkembang lagi.
Namun, tantangan besar masih ada, termasuk infiltrasi mafia narkoba ke dalam sistem hukum. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat, media, dan aparat penegak hukum lainnya sangat diperlukan agar perang melawan narkoba bisa dimenangkan.
Add new comment