Kala Bakso “Mang Ujang” di Mayang Diserbu Pembeli, Citarasanya Mengalahkan Bakso di Mall-mall

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
IST

Bagi anda pecinta bakso, segera merapat ke sini. Namanya Bakso Mang Ujang. Letaknya di sudut Jalan Mayang, Kota Jambi, persis di seberang Optik Mestika, tak jauh dari sate Eddy Mayang.

Di sana, di pinggiran jalan, ada sebuah gerobak sederhana yang selalu dikerumuni pembeli. Tanpa papan nama besar atau dekorasi mencolok, warung bakso ini berdiri dengan kesederhanaannya.

Tapi, jangan tertipu oleh tampilannya. Bakso Mang Ujang, begitu orang-orang menyebutnya, adalah legenda di kalangan pencinta bakso.

Setiap sore selepas magrib, Mang Ujang dan istrinya mulai membuka lapak. Aroma kaldu yang mengepul dari panci besar di atas gerobak kayu itu seperti magnet yang menarik pelanggan. Tak perlu promosi, cukup mereka yang pernah mencicipi sekali, akan datang lagi dan lagi.

Mangkuk-mangkuk putih berisi bulatan bakso yang tampak biasa itu tersaji dengan kuah bening yang menggoda. Tapi begitu sendok pertama masuk ke mulut, sensasinya langsung berbeda.

Pentol baksonya lembut, dengan rasa daging sapi yang dominan, tidak seperti kebanyakan bakso lain yang lebih banyak tepungnya.

Saat digigit, teksturnya kenyal tapi tidak alot, berpadu sempurna dengan kuah kaldunya yang gurih. Ada semacam rasa khas yang sulit dijelaskan, semacam kehangatan yang mengingatkan pada masakan rumahan yang dibuat dengan sepenuh hati.

Bakso di mal memang lebih mewah tempatnya, tapi rasanya tidak ada yang bisa ngalahin Bakso Mang Ujang,”kata Amel, seorang pelanggan setia yang mengaku sudah beberapa bulan langganan di sini.

"Dagingnya terasa, kuahnya itu lho, gurih banget, berasa kaldu aslinya. Porsinya pun banyak,” ujarnya.

Bukan hanya kelezatan baksonya yang membuat pelanggan setia datang kembali. Ada sesuatu yang lebih dari sekadar rasa: kehangatan dan ketulusan dari Mang Ujang dan istrinya.

Di tengah ramainya antrean, Mang Ujang selalu melayani dengan senyum, sesekali bercanda dengan pelanggannya. Sang istri, yang tak kalah ramah, dengan cekatan meracik pesanan, memastikan setiap pelanggan mendapatkan semangkuk bakso yang sempurna.

Dan ada satu hal yang unik dari Bakso Mang Ujang: ketika azan berkumandang, kesibukan seketika berhenti. Mang Ujang meletakkan sendok sayurnya, meninggalkan pelanggannya, lalu berjalan ke masjid terdekat untuk salat. Istrinya mengambil alih sebentar, tetap melayani pelanggan dengan kesabaran yang sama.

Saya suka ke sini bukan cuma karena baksonya enak, tapi juga karena mereka berdua baik dan ramah. Saat azan, mereka tetap utamakan ibadah. Itu yang bikin saya semakin respek. Satu lagi, kehalalannya sangat terjamin. Ini yang buat saya senang makan di sini ,” ujar Nelly, seorang ibu muda yang tinggal di Mayang Puskes. Ia rela antre panjang demi menikmati semangkuk bakso di emperan jalan.

Meski hanya berjualan di pinggir jalan, Bakso Mang Ujang bisa habis sebelum tengah malam. Bahkan, tak jarang baru pukul 22.00, mereka sudah harus mengemas gerobak karena seluruh bakso ludes.

Kalau telat sedikit aja, bisa kehabisan. Saya pernah datang jam 10 malam, ternyata sudah habis. Makanya sekarang selalu datang lebih awal,” kata Arkan, seorang pelanggan yang malam itu berhasil mendapatkan jatah terakhir.

Di kota yang semakin dipenuhi oleh restoran cepat saji dan bakso berkelas di mal-mal mewah, Bakso Mang Ujang tetap menjadi primadona dengan kesederhanaannya. Tanpa promosi gencar, tanpa dekorasi mewah, hanya dengan resep rahasia dan pelayanan penuh ketulusan, mereka membuktikan bahwa yang membuat pelanggan kembali bukanlah tempat yang megah, melainkan rasae yang tak tergantikan dan kehangatan yang tak dibuat-buat.

Bakso Mang Ujang bukan sekadar bakso. Ia adalah pengalaman, tradisi, dan bukti bahwa kesederhanaan bisa mengalahkan kemewahan.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network