JAKARTA – Sebuah survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih mencapai 79,3 persen. Angka ini menjadi modal politik besar bagi pemerintahan Prabowo untuk melanjutkan berbagai program strategisnya.
"Jadi, ini modal politik yang besar sekali buat Presiden Prabowo Subianto," ujar Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei yang disiarkan secara daring pada Senin (29/1/2025).
Hasil survei ini sekaligus menunjukkan bahwa masa bulan madu politik antara Prabowo dan rakyat Indonesia masih berlangsung, bahkan berpotensi bertahan lebih lama dibandingkan periode-periode sebelumnya.
Burhanuddin mengungkapkan bahwa pemerintahan Prabowo mampu meredam berbagai isu yang berpotensi menggerus tingkat kepuasan publik. Salah satunya adalah kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang awalnya direncanakan naik secara menyeluruh, namun akhirnya hanya berlaku bagi barang mewah
"Kemarin sempat muncul isu kenaikan PPN secara umum, tetapi kemudian Presiden dan Kementerian Keuangan sepertinya berubah haluan. Hanya menaikkan PPN 12 persen untuk barang mewah, dan itu yang membuat kepuasan terhadap Presiden Prabowo relatif masih tinggi," kata Burhanuddin.
Menurutnya, respons cepat dan adaptasi kebijakan semacam ini menjadi faktor penting dalam mempertahankan kepercayaan publik terhadap Prabowo.
Masa Bulan Madu Politik Prabowo Lebih Panjang?
Menariknya, Indikator Politik juga membandingkan masa bulan madu politik Prabowo dengan dua presiden sebelumnya.
Pada 100 hari pertama Presiden Joko Widodo (periode pertama), kepuasan publik sempat turun drastis akibat kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dianggap tidak populer.
Pada periode kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bulan madu politik berlangsung singkat karena pemerintahannya diguncang oleh skandal Bank Century serta kasus korupsi yang melibatkan elite Partai Demokrat.
Berbeda dengan keduanya, Prabowo hingga saat ini masih mendapat kepercayaan tinggi, bahkan di tengah berbagai tantangan ekonomi dan sosial.
Survei Indikator Politik dilakukan pada 16-21 Januari 2025, dengan 1.220 responden yang dipilih melalui metode multistage random sampling.
Komposisi responden terdiri dari 49,9 persen laki-laki dan 50,1 persen perempuan, dengan toleransi kesalahan ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini menunjukkan bahwa Presiden Prabowo masih memiliki modal politik yang kuat untuk mengimplementasikan berbagai kebijakan strategisnya ke depan. Namun, apakah tren positif ini akan terus bertahan atau mengalami penurunan seperti pemerintahan sebelumnya? Semua bergantung pada bagaimana Prabowo dan kabinetnya merespons tantangan yang akan datang.(*)
Add new comment