Merespons keluhan masyarakat terkait harga LPG 3 Kg yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) di beberapa daerah, Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG dalam rantai distribusi hingga ke pangkalan resmi dalam kondisi aman. Namun, kenaikan harga di tingkat pengecer atau toko kelontong disebut berada di luar kewenangan Pertamina untuk mengawasi dan menertibkan.
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengimbau masyarakat untuk membeli LPG bersubsidi di pangkalan resmi Pertamina. “Harga dan kualitas LPG di pangkalan resmi terjamin sesuai regulasi yang berlaku. Pembelian LPG Tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang terdata, yang dapat menunjukkan KTP di subpenyalur atau pangkalan resmi,” jelasnya.
Pertamina juga telah menginstruksikan seluruh agen dan pangkalan untuk menyalurkan LPG bersubsidi sesuai aturan. Sanksi tegas akan diberikan kepada agen atau pangkalan yang terbukti melanggar, termasuk menjual LPG 3 Kg di atas HET atau kepada pihak yang tidak berhak.
Per 21 Januari 2025, Pertamina mencatat realisasi penyaluran LPG 3 Kg di wilayah Jambi mencapai 5.067 metrik ton (MT). Jumlah ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berhak menerima subsidi.
“LPG 3 Kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus untuk masyarakat kurang mampu. Masyarakat yang mampu dan pelaku usaha non-mikro diimbau untuk menggunakan LPG nonsubsidi seperti Brightgas 5,5 Kg dan 12 Kg,” tambah Nikho.
Pertamina menegaskan bahwa distribusi LPG hingga ke pangkalan resmi telah berjalan sesuai regulasi. Namun, praktik pengecer yang menjual dengan harga tinggi di luar pangkalan resmi menjadi tantangan. Kondisi ini menuntut pengawasan lebih lanjut dari pemerintah daerah dan pihak berwenang untuk menertibkan distribusi di luar jalur resmi.
Pertamina terus mendorong masyarakat untuk menggunakan LPG sesuai peruntukannya. Bagi masyarakat mampu, penggunaan Brightgas dianggap sebagai solusi untuk mendukung distribusi LPG bersubsidi yang lebih tepat sasaran.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk LPG atau keluhan, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center di 135.
Langkah-langkah tegas yang diambil Pertamina diharapkan mampu menjaga stabilitas distribusi dan memastikan LPG bersubsidi benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan. (*)
Add new comment