Rumah Joko Sudarno, koordinator tim pemenangan, di Desa Pasar Singkut, mendadak penuh sesak, Rabu 18 Desember 2024. Warga berbondong-bondong hadir, menyambut reses tahap pertama anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Drs. H. Cek Endra, yang baru saja dilantik tiga bulan lalu. Reses ini adalah ketiga kalinya bagi Cek Endra di Kabupaten Sarolangun setelah sebelumnya menyapa konstituen di Kecamatan Sungai Bahar, Mandiangin, dan Pauh.
Mengawali acara dengan doa yang dipimpin Kiyai Abah Muhammad Rusdi, reses ini terasa akrab dan penuh kehangatan. Mas Joko, tuan rumah sekaligus kordinator tim, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Cek Endra.
Ia menyoroti bagaimana masyarakat Singkut bangga atas kemenangan Cek Endra dalam Pemilihan Legislatif DPR RI Februari 2024 dan mengungkapkan harapan besar terhadap perjuangannya di parlemen.
Cek Endra, mantan Bupati Sarolangun yang kini duduk di Komisi XII DPR RI, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat.
"Saya berada di Komisi XII atas amanah Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia. Komisi ini sangat strategis untuk mengurusi isu-isu energi dan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Ia mengangkat isu terkini, seperti cadangan minyak di Hulu Rokan, Riau, yang hanya bertahan lima tahun ke depan, serta pentingnya kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan. Menurutnya, harga sawit yang terus naik menjadi berkah bagi Jambi.
"Sawit kini adalah primadona, bahan utama biodiesel yang menopang program Presiden Prabowo. Ini peluang emas bagi petani," tegasnya.
Selain sawit, Cek Endra membahas hilirisasi produk perkebunan dan program cetak sawah baru untuk mendukung swasembada pangan.
"Sarolangun akan menjadi pusat pencetakan sawah baru demi ketahanan pangan," tambahnya.
Saat sesi serap aspirasi, suasana semakin hidup. Amir, warga Desa Pasar, mengemukakan keresahannya soal transportasi batu bara yang menggunakan jalan nasional, lahan eks tambang yang terbengkalai, serta usulan pemekaran Desa Sido Mukti.
Cek Endra menanggapi dengan tegas. Ia mendukung pemekaran desa, berkomitmen memperjuangkan pembangunan jalan khusus batu bara, dan mendesak perusahaan tambang untuk mereklamasi lahan sesuai kewajiban CSR.
"CSR adalah hak masyarakat. Lima persen dari laba operasi perusahaan harus kembali ke masyarakat," ungkapnya.
Terkait lahan eks tambang, Cek Endra berjanji akan memastikan reklamasi dijalankan.
"Saya tahu betul masalah tambang. Ini tugas saya untuk memastikan perusahaan bertanggung jawab," tambahnya.
Cek Endra juga menyoroti tantangan legalisasi tambang emas tanpa izin (PETI). Ia optimis bahwa izin Penambangan Rakyat (IPR) bisa diterbitkan pada 2025. "Jika legal, pemerintah bisa memonitor dan memberikan pendampingan. Ini solusi untuk ekonomi masyarakat," tegasnya.
Selain itu, ia menjanjikan percepatan program replanting, terutama untuk tanaman sawit. "Bibit berkualitas harus dipastikan, sehingga hasil panen maksimal," katanya.
Ia juga menyoroti perlunya tambahan kuota gas subsidi dan penyelesaian masalah listrik yang sering padam. "Saya sudah masukkan usulan penambahan kuota gas untuk Jambi. PLN juga harus lebih responsif dengan keluhan masyarakat," imbuhnya.
Cek Endra menutup reses dengan optimisme. Ia berjanji membawa aspirasi masyarakat Singkut ke pemerintah pusat. "Semua yang saya dengar hari ini akan saya bawa ke Jakarta. Masyarakat tidak salah memilih saya," pungkasnya.
Acara ditutup dengan doa oleh Kiyai Abah Muhammad Rusdi, memohon agar Cek Endra selalu diberikan kekuatan menjalankan amanah rakyat. Dalam suasana penuh harapan, masyarakat Singkut pulang membawa optimisme bahwa perjuangan mereka kini berada di tangan yang tepat.(*)
Galeri Foto :
Add new comment