Antisipasi Abrasi dan Tsunami, Kodim 0419/Tanjab Gelar Penanaman Mangrove

TANJAB BARAT – Dalam rangka HUT Kodam II Sriwijaya ke-79, Kodim 0419/Tanjab melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di kawasan Pantai Kelapa Parit 9, Desa Tungkal I, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis (19/12/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi ancaman abrasi dan gelombang tsunami, sekaligus mendukung konservasi lingkungan pesisir.

Dandim 0419/Tanjab menjelaskan pentingnya ekosistem mangrove sebagai bagian dari perlindungan dan pengelolaan kawasan pantai.

"Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki garis pantai yang panjang, termasuk kawasan mangrove yang luas di Tanjab Barat. Mangrove memiliki nilai ekonomi dan lingkungan tinggi, mulai dari bahan bangunan hingga pewarna kain batik. Penanaman ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem mangrove," jelas Dandim.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat dalam melestarikan lingkungan.

"Sebagai bentuk kepedulian terhadap alam, kita semua harus berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove," tegasnya.

Hadir mewakili Bupati, Asisten II Kabupaten Tanjab Barat, Ir. H. Firdaus Khatab, M.M., menyampaikan apresiasi atas inisiatif Kodim 0419/Tanjab dalam program penanaman mangrove ini.

"Penanaman pohon mangrove ini tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga menjadi solusi jangka panjang dalam melindungi kawasan pesisir dari abrasi dan gelombang tsunami. Kami berharap masyarakat dapat terus menjaga kelestarian lingkungan ini," ujarnya.

Penanaman mangrove ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan di Kabupaten Tanjab Barat. Selain itu, kegiatan ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga ekosistem mangrove sebagai warisan alam yang bernilai tinggi.

Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat, konservasi kawasan pesisir diharapkan menjadi prioritas untuk mencegah dampak buruk perubahan iklim dan bencana alam. (*)