PCNU Kerinci Diduga Tunjuk MWC Secara Sepihak, GP Ansor Kerinci Desak PBNU Bertindak

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
IST

KERINCI – Pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Kerinci memicu polemik serius. Ketua GP Ansor Kerinci, M. Hanil, menyoroti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PCNU Kerinci dalam menunjuk Majelis Wakil Cabang (MWC) di beberapa kecamatan secara sepihak, tanpa mekanisme pembentukan yang sesuai dengan Peraturan Perkumpulan NU.

“PCNU Kerinci diduga menunjuk MWC di beberapa kecamatan tanpa melalui proses yang transparan dan sesuai aturan. Bahkan, sebagian besar yang ditunjuk adalah keluarga dekat Ketua PCNU Zukhrisman, yang kapabilitasnya sebagai kader NU sangat diragukan,” ujar Hanil, Rabu (18/12).

MWC Tidak Dibentuk Sesuai Mekanisme

Hanil mengungkapkan, PCNU Kerinci tidak hanya melanggar aturan dalam pembentukan MWC, tetapi juga mengesampingkan lima dari 18 kecamatan di Kerinci yang seharusnya memiliki MWC. Langkah ini dinilai sebagai strategi politik untuk memperkuat posisi Zukhrisman dalam mempertahankan kekuasaan sebagai Ketua PCNU Kerinci.

“Ini adalah bentuk manipulasi organisasi. Lima kecamatan yang tidak ditunjuk MWC-nya diabaikan begitu saja. Yang ada, justru MWC diisi oleh keluarga dekat Zukhrisman tanpa proses kaderisasi yang jelas,” tegas Hanil.

Selain dugaan penunjukan sepihak Majelis Wakil Cabang (MWC) oleh PCNU Kerinci, pelaksanaan Konfercab juga dinilai cacat hukum karena melanggar sejumlah aturan organisasi penting. Dua isu utama yang mencuat adalah undangan mendadak dan tabulasi suara untuk Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang tidak transparan.

Undangan Tidak Sesuai Ketentuan

Menurut M. Hanil, Ketua GP Ansor Kerinci, undangan untuk menghadiri Konfercab seharusnya disampaikan paling lambat lima hari sebelum acara berlangsung. Namun, sejumlah MWC mengaku baru menerima undangan hanya dua hari sebelum pelaksanaan.

“Ini jelas melanggar ketentuan. Undangan yang mendadak seperti ini mencerminkan tata kelola organisasi yang buruk dan sengaja menghambat kesiapan peserta,” ujar Hanil, Rabu (18/12).

Beberapa kader NU lainnya menilai bahwa undangan mendadak ini disengaja untuk membatasi partisipasi MWC yang dianggap kritis terhadap kepemimpinan Ketua PCNU Zukhrisman. Tindakan ini, menurut mereka, adalah strategi untuk memastikan hasil Konfercab berjalan sesuai agenda pihak tertentu.

Tabulasi AHWA Tidak Transparan

Kritik berikutnya datang dari proses tabulasi suara untuk Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). Tabulasi yang seharusnya menjadi bagian transparan dari pemilihan kepemimpinan NU belum juga terlaksana hingga satu hari sebelum Konfercab.

“Tabulasi ini seharusnya sudah selesai jauh sebelum Konfercab dimulai. Keterlambatan ini menimbulkan kecurigaan adanya permainan untuk memanipulasi hasil pemilihan,” ungkap Hanil.

Menurut Hanil, proses tabulasi suara yang tidak dilakukan tepat waktu semakin memperkuat dugaan adanya intervensi untuk mengatur hasil Konfercab. Hal ini berpotensi mencederai nilai-nilai demokrasi yang menjadi landasan dalam organisasi NU.

Melihat berbagai pelanggaran yang terjadi, Hanil mendesak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk segera turun tangan dan menyelesaikan permasalahan di tubuh PCNU Kerinci. Menurutnya, PBNU perlu bertindak tegas untuk mengembalikan NU Kerinci ke jalur yang benar.

“Kami tidak ingin NU Kerinci menjadi alat kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Organisasi ini harus kembali pada semangat pengabdian kepada umat dan aturan organisasi. PBNU harus turun tangan,” tegas Hanil.

Berbagai pihak, terutama badan otonom (Banom) NU di Kerinci, turut mengungkapkan kekecewaan terhadap kepemimpinan Zukhrisman. Banyak yang merasa tidak dilibatkan dalam kegiatan organisasi selama lima tahun terakhir. Bahkan, sejumlah Banom menilai NU Kerinci di bawah kepemimpinan Zukhrisman hanya menjadi organisasi yang mati suri.

“Selama ini tidak ada aktivitas berarti. NU hanya muncul ketika mendekati agenda pemilihan seperti sekarang,” ungkap salah satu kader Banom NU yang enggan disebutkan namanya.

Desakan agar PBNU melakukan evaluasi total terhadap kepemimpinan PCNU Kerinci terus menguat. Para kader NU berharap adanya perubahan nyata yang dapat membawa organisasi ini kembali aktif dan berperan dalam kehidupan masyarakat.

“Kami ingin NU Kerinci menjadi organisasi yang benar-benar berfungsi, bukan hanya sekadar simbol. Kami menunggu langkah tegas dari PBNU,” tutup Hanil.

Konfercab NU Kerinci kini menjadi sorotan, dan tekanan agar PBNU segera turun tangan semakin besar. Semua mata tertuju pada langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Pengurus Besar NU dalam menyikapi polemik ini. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network