Sarolangun – Riski, seorang bocah kelas 3 SD, dilaporkan hanyut terseret arus Sungai Batang Tembesi di sekitar Jembatan Beatrix, Kabupaten Sarolangun, Minggu (15/12/2024) sekitar pukul 14.00 WIB. Kejadian ini terjadi saat Riski sedang bermain air bersama teman-temannya di tepi sungai yang terkenal dengan arusnya yang cukup deras.
Insiden memilukan ini mengundang perhatian warga sekitar yang segera berbondong-bondong ke lokasi untuk membantu pencarian. Tim pemadam kebakaran (Damkar) Sarolangun turut dikerahkan untuk mendukung upaya penyelamatan.
Kapolsek Sarolangun, Iptu Ilham, menyatakan bahwa pihaknya bersama warga dan tim Damkar tengah berupaya maksimal menyisir Sungai Batang Tembesi.
"Hingga saat ini, kami masih terus melakukan pencarian dengan menyisir sepanjang sungai, terutama di sekitar Jembatan Beatrix," ujar Iptu Ilham dalam keterangannya.
Bagas, salah satu warga yang ikut membantu pencarian, menggambarkan suasana penuh kecemasan di lokasi. Menurutnya, meski tim gabungan bekerja keras, hingga kini hasil pencarian belum membuahkan hasil. "Proses pencarian terus berlangsung, kami berharap korban segera ditemukan," ujarnya.
Warga lainnya menyebut bahwa daerah sekitar Jembatan Beatrix kerap menjadi tempat bermain anak-anak meskipun sudah sering diingatkan mengenai bahaya arus sungai yang deras, terutama saat musim penghujan.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di sekitar sungai, khususnya di daerah dengan risiko tinggi seperti Sungai Batang Tembesi. Kapolsek Sarolangun menghimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menjauhkan anak-anak dari area sungai tanpa pengawasan orang dewasa.
"Kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan selalu memperhatikan aktivitas di sekitar sungai, terutama saat musim hujan seperti ini," kata Kapolsek.
Hingga berita ini diterbitkan, tim pencarian masih melanjutkan upayanya. Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan pencarian Riski akan terus diperbarui. Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan warga Sarolangun, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya di sekitar lingkungan.
Add new comment