Jambi – Keamanan pengguna jalan tol Jambi dipertanyakan setelah insiden pelemparan batu yang diduga dilakukan oleh orang tak dikenal terjadi di KM 14 tol Muaro Sebapo, Rabu malam (23/10/2024). Kejadian ini bukan sekadar perusakan kendaraan, melainkan sebuah ancaman serius bagi keselamatan pengemudi dan masyarakat yang melintasi jalur tol baru tersebut.
Mobil bermuatan kernel menjadi sasaran pelemparan batu dari atas jembatan layang yang berada di atas jalan tol. Akibat aksi ini, kaca depan sebelah kanan mobil tersebut hancur. Meski beruntung tidak ada korban jiwa, peristiwa ini menciptakan ketakutan di kalangan pengendara yang merasa keselamatan mereka tergadaikan saat melintas di jalur yang seharusnya aman dan terkendali.
Dalam rekaman video yang viral di media sosial, terlihat bahwa lemparan batu tersebut membuat kaca depan mobil retak parah, dan pemilik kendaraan harus menanggung kerugian material yang tidak sedikit. Lebih dari itu, peristiwa ini mengungkap lubang besar dalam sistem pengamanan jalan tol yang baru dibuka, di mana fasilitas pengawasan seperti CCTV di titik-titik strategis masih minim.
Netizen dengan cepat merespons insiden ini, sebagian besar menyuarakan kegeraman mereka terhadap kurangnya pengamanan di jalan tol tersebut. Beberapa komentar menuding adanya motif jahat di balik aksi ini, dengan dugaan bahwa pelaku sengaja memicu kecelakaan untuk tujuan kriminal. "Kayaknya memang sengaja mau bikin kecelakaan. Ini harus diusut tuntas," tulis akun @el.* di kolom komentar unggahan yang menyoroti insiden tersebut.
Komentar lain dari @rani_maharaniwib* menegaskan kekhawatiran bahwa insiden semacam ini bukanlah hal sepele, apalagi jika tindakan tidak segera diambil oleh pihak berwenang.
Lebih tajam lagi, beberapa pengguna media sosial menuntut pemasangan CCTV dan peningkatan patroli di sepanjang tol, terutama di area jembatan layang, yang selama ini luput dari pengawasan. “CCTV dan patroli di tol harus diperbanyak. Kalau sudah begini, nyawa pengguna jalan yang jadi taruhan," tegas akun @_ly_m* dalam komentar yang mewakili keresahan banyak pihak.
Ketidakberadaan pengamanan yang memadai membuat insiden seperti ini mudah terjadi tanpa adanya tindakan preventif yang berarti. Lemahnya pengawasan di titik rawan seperti jembatan layang menjadi celah yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab untuk melakukan aksi kejahatan yang bisa membahayakan nyawa.
Hingga kini, belum ada informasi resmi dari pihak berwenang terkait pelaku pelemparan batu maupun langkah-langkah konkret untuk meningkatkan keamanan di tol Jambi. Namun, insiden ini jelas mengirimkan sinyal bahwa pengamanan di jalur tol harus segera diperketat. Pengguna jalan berhak mendapatkan jaminan keselamatan dari aksi-aksi kriminal yang mengancam di sepanjang jalur yang seharusnya menjadi akses mobilitas yang aman.
Dengan insiden ini, publik menantikan reaksi cepat dan langkah nyata dari pemerintah dan pengelola jalan tol dalam meningkatkan pengamanan, serta memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. Sebuah fasilitas publik seharusnya memberikan rasa aman, bukan menambah ketakutan bagi penggunanya. (*)
Add new comment