Jambi- Malam itu, di Maulidia Convention Center, suasana begitu syahdu namun penuh semangat. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jambi baru saja melangsungkan pelantikan pengurus baru untuk periode 2024-2025. Di bawah sorotan lampu panggung, Tesa Mardian, seorang pemuda penuh visi, resmi dilantik sebagai Ketua Umum.
Dengan tema besar "Kebangkitan HMI dalam Menghadapi Polarisasi Sosial: Mewujudkan Persatuan Melalui Dialog dan Kolaborasi," acara ini tidak hanya menjadi seremonial semata. Di tengah situasi sosial yang kian terpolarisasi, HMI Cabang Jambi mengirimkan pesan yang kuat—komitmen untuk menjadi penengah dalam menjaga persatuan bangsa.
Saat Tesa Mardian mengambil mikrofon dan memulai pidato perdananya, seluruh ruangan hening, seakan menunggu kata-kata yang akan menjadi awal dari babak baru.
"Pelantikan ini adalah awal perjalanan baru," ucapnya dengan suara yang mantap.
Ia menekankan bahwa dialog dan kolaborasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan sosial yang kian kompleks.
"Dengan kebersamaan, kita bisa menghadapi berbagai tantangan," tambahnya, seraya menyampaikan harapan besar untuk masa depan HMI di bawah kepemimpinannya.
Di tengah hadirin yang berjumlah ratusan, tampak Arief Rosyid, seorang tokoh nasional yang hadir sebagai keynote speaker. Dalam orasinya, Arief menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai penjaga persatuan.
"Polarisasi tidak bisa diatasi dengan perpecahan, tetapi dengan dialog terbuka," ucapnya, seolah menggugah kesadaran semua yang hadir. Ia berharap HMI dapat bertransformasi menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap dinamika masyarakat saat ini.
"HMI harus menjadi jembatan komunikasi," tambahnya, memperkuat pesan utama dari tema acara.
Tak kalah penting, Arief menyelipkan pesan filosofis kepada para pengurus baru, "Amanah merupakan harga diri, buat semahal-mahal dirimu dengan memikul beban sebaik-baiknya." Pesan ini seakan menjadi pengingat bagi para pengurus baru bahwa tanggung jawab yang mereka emban bukanlah hal yang ringan.
Abdul Hakim EL, Ketua Bidang PTKP PB HMI, turut memberikan pandangan. Ia menyoroti pentingnya transformasi dalam sistem kaderisasi HMI agar para anggotanya mampu bersaing di kancah global. Menurutnya, tantangan yang dihadapi bukan hanya pada level nasional, tapi juga internasional.
Dengan berakhirnya prosesi pelantikan, harapan besar diletakkan di pundak Tesa Mardian dan timnya. Mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan ruang dialog dan memperkuat peran HMI sebagai penjaga persatuan, terutama di masa-masa yang penuh tantangan seperti sekarang ini.(*)
Add new comment