Angin Puting Beliung Hantam Batanghari: 80 Bangunan Rusak, Dua Santri Alami Luka

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
Ilustrasi Jambi Satu

Sebanyak 80 bangunan rusak akibat angin puting beliung yang melanda Kabupaten Batanghari. Dua santri Pondok Pesantren Darussyafiah mengalami luka ringan, sementara BPBD terus memantau dan menghimbau warga untuk waspada.


Angin puting beliung yang melanda Kabupaten Batanghari pada Senin (23/9/2024) sore meninggalkan kerusakan yang signifikan. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari, sebanyak 80 bangunan rusak akibat angin kencang yang menyapu dua kecamatan, yakni Muara Bulian dan Pemayung.

Anuwar, Kepala Bidang Pengelolaan Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Batanghari, mengonfirmasi kerusakan tersebut pada Rabu (25/9/2024). “Ada 80 bangunan yang terdampak. Terbanyak di Kecamatan Pemayung, Desa Tebung Tinggi,” ujarnya. Kerusakan tersebut mencakup rumah warga, pondok pesantren, hingga musholah.

Anuwar juga menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi bervariasi, dari kerusakan ringan hingga berat. "Kalau kami cek di lapangan, bangunan bervariasi ada yang rusak berat ada yang rusak ringan," jelasnya.

Selain kerusakan material, dua santri dari Pondok Pesantren Darussyafiah mengalami luka ringan akibat angin puting beliung tersebut. Beruntung, mereka telah mendapatkan perawatan dan kondisinya berangsur membaik.

Dalam upaya mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang, Anuwar mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap angin kencang, terutama dengan adanya pohon besar di sekitar tempat tinggal. “Kami meminta warga untuk lebih berhati-hati dan menebang pohon-pohon besar yang berada di sekitar bangunan tempat tinggal,” tambahnya.

Angin puting beliung yang melanda Batanghari ini menambah daftar bencana alam yang kerap melanda daerah tersebut. BPBD Kabupaten Batanghari terus memantau situasi dan berkomitmen untuk segera melakukan upaya pemulihan bagi warga yang terdampak, sambil mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network