JAMBI - Dalam acara pembekalan program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di Institut Agama Islam Muhammad Azim Jambi (IAIMA Jambi), Dr. dr Maulana MkM, pendiri Yayasan Ahsanta Jambi, memberikan nasihat kepada lebih dari 200 mahasiswa peserta Kukerta dan PLP. Ia menekankan pentingnya mengamalkan nilai tabligh—kemampuan mengkomunikasikan ide dan gagasan kepada masyarakat.
"Seorang pemimpin harus menginternalisasi nilai-nilai yang diajarkan oleh Rasulullah, khususnya tabligh. Kemampuan ini meliputi menyampaikan ide dan visi dengan jelas kepada masyarakat. Kalau tidak mampu menyampaikan ide dan gagasan untuk masyarakat, Anda belum siap menjadi pemimpin" ujar Dr. Maulana kepada mahasiswa (21/9).
Lebih lanjut, Dr. Maulana menambahkan, nilai tabligh tidak hanya berkutat pada kemampuan berbicara, tetapi juga pada kemampuan mendengarkan. “Kalau pemimpin tidak bisa mendengarkan, belum lengkap dia sebagai pemimpin. Pemimpin masa depan harus mampu mendengarkan masukan dan kebutuhan dari orang-orang di sekelilingnya, sebagai bagian dari komunikasi dua arah yang sehat,” jelasnya.
Acara ini dihadiri oleh para pimpinan IAIMA Jambi, dosen, dan mahasiswa, menjadikannya ajang silaturahmi serta persiapan akhir sebelum mahasiswa diterjunkan ke berbagai lokasi di Kota Jambi hingga Tanjung Jabung Timur untuk menjalankan tugas Kukerta dan PLP. Program ini tidak hanya bertujuan sebagai sarana praktik lapangan, tetapi juga sebagai peluang untuk mengaplikasikan nilai-nilai kepemimpinan secara nyata dalam masyarakat.
Berdasarkan informasi Ketua LPPM IAIMA Jambi, ada lebih dari 200 Mahasiswa yang akan berpartisipasi pada pengembangan masyarakat lokal sambil mengasah kemampuan kepemimpinan. (*)
Add new comment