Sengatan di Batang Air Lingkat Kerinci

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
Ilustrasi Jambi Satu

Angin sore berhembus lembut di Pancuran Tiga, sebuah desa kecil yang tersembunyi di Kecamatan Danau Kerinci Barat. Di sudut desa itu, Ali Roni (41), seorang lelaki sederhana yang akrab dengan kehidupan alam, bersiap untuk kegiatan hariannya—mencari ikan di Batang Air Lingkat. Meski rutinitas itu biasa dilakukannya, hari itu membawa cerita yang akan mengguncang hati keluarganya.

Sabtu itu, sekitar pukul 13.00 WIB, matahari di langit bersinar terik. Ali berjalan menuju Batang Air Lingkat, membawa jala dan kenangan tentang masa-masa bersama keluarganya. Ia dikenal sebagai pria pendiam yang tidak pernah mengeluh. Ali hanya ingin menjaga keluarganya, memberi makan, dan berbagi tawa bersama anak-anaknya. Di sepanjang perjalanan menuju sungai, suara gemerisik dedaunan dan gemercik air menjadi teman setianya. Di tempat itu, air mengalir jernih, memantulkan sinar matahari yang seolah menjadi harapan bagi hasil tangkapan hari ini.

Namun, hari itu adalah awal dari peristiwa naas yang tidak pernah terbayangkan. Saat Ali menurunkan jala ke dalam air, tubuhnya tiba-tiba tersentak. Rasa nyeri yang menyengat menyebar cepat di seluruh tubuhnya, menyebabkan setiap otot bergetar, tak mampu bergerak. Ali terjerembab ke dalam aliran sungai, tersengat listrik dari kabel yang terputus di sekitar lokasi. Dalam sekejap, alam yang selama ini menjadi sahabatnya berubah menjadi musuh yang mematikan.

Warga Dusun Kayu Cingkuk, Pondok, yang biasa melihat Ali mencari ikan, tiba-tiba merasakan ada yang tidak beres. Mereka segera mendekat dan menemukannya terbaring di tepi sungai, tubuhnya kaku, tak lagi bergerak. “Ali!” salah seorang dari mereka berteriak, berlari memanggil warga lainnya. Namun, mereka sudah tahu—Ali telah tiada.

Noverman Nurdin, Camat Danau Kerinci Barat, bersama Kepala Desa Pancuran Tiga, Hendri Jumiral, segera menuju lokasi begitu kabar itu sampai ke telinga mereka. Di tempat kejadian, mereka melihat tubuh Ali yang sudah tidak bernyawa. Kesedihan memenuhi setiap sudut desa kecil itu, menyebar dari satu hati ke hati yang lain.

"Saat ini kami di lokasi," kata Noverman dengan suara yang nyaris berbisik. “Ali ditemukan oleh salah seorang warga, sudah meninggal dunia akibat tersengat listrik di Batang Air Lingkat,” lanjutnya dengan nada sedih. Hendri Jumiral, yang berdiri di sampingnya, hanya bisa terdiam, menyadari bahwa keluarga Ali sedang menanti kabar buruk ini.

Keluarga Ali yang mendengar berita tersebut bergegas menuju lokasi. Air mata istri dan anak-anaknya mengalir deras saat mereka melihat tubuh Ali, suami dan ayah yang mereka cintai, sudah tidak bernyawa. Dunia mereka seakan runtuh dalam hitungan detik.

Pihak kepolisian segera tiba untuk melakukan evakuasi dan penyelidikan. Tempat Kejadian Perkara (TKP) dipenuhi oleh warga yang datang untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Di bawah tatapan penuh duka, polisi melakukan pengecekan kabel listrik yang menjadi penyebab tragisnya peristiwa itu. Kabel tersebut, yang seharusnya tidak berada di lokasi, telah menjadi penyebab berakhirnya hidup seorang ayah yang berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya.

Sore itu, suasana di Pancuran Tiga berubah menjadi gelap. Meski matahari masih bersinar di atas kepala, hati warga desa itu tenggelam dalam kesedihan. Ali, yang sehari sebelumnya masih tertawa bersama anak-anaknya, kini hanya tinggal kenangan. Sebuah peristiwa yang mengingatkan bahwa hidup memang penuh dengan kejutan tak terduga, sering kali pahit dan tak terelakkan.

Dan di sana, di Batang Air Lingkat yang biasanya damai, sebuah tragedi telah mengubah segalanya. Sungai yang pernah menjadi sumber kehidupan, kini menjadi tempat di mana nyawa seorang pria sederhana berakhir, meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya dan seluruh desa.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network