Pasangan HAR-Guntur kembali absen dalam forum diskusi resmi kandidat Wali Kota Jambi. Pengamat menilai, bbsennya mereka dianggap sebagai tanda kurangnya keseriusan dalam menyampaikan visi untuk Kota Jambi.
***
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi, HAR-Guntur, kembali menuai kritik setelah beberapa kali absen dalam forum-forum diskusi resmi yang diadakan untuk menggali gagasan dan program kerja kandidat.
Absensi mereka ini tak luput dari perhatian pengamat.
Dedi Saputra, pengamat komunikasi politik di Jambi, menegaskan ketidakhadiran HAR-Guntur dalam forum-forum penting ini dapat diartikan sebagai sinyal negatif bagi pemilih. Menurutnya, forum diskusi merupakan wadah penting bagi para kandidat untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dan memperjelas visi serta misi mereka.
"Forum-forum seperti ini bukan sekadar ajang debat, tetapi juga kesempatan emas bagi kandidat untuk menunjukkan komitmen mereka secara langsung kepada masyarakat. Ketidakhadiran HAR-Guntur menunjukkan ketidaksiapan mereka, atau bahkan mungkin kurangnya keseriusan dalam mengikuti proses ini," kata Dedi.
Kontras dengan Maulana-Diza yang Konsisten Hadir
Sementara itu, pasangan Maulana-Diza selalu hadir dan aktif terlibat dalam setiap diskusi resmi yang digelar. Mereka konsisten menyampaikan program-program yang terukur dan relevan dengan kebutuhan warga Kota Jambi. Hal ini, menurut Dedi, menunjukkan kedewasaan politik serta keseriusan Maulana-Diza dalam mewujudkan visi mereka untuk kota ini.
“Maulana-Diza telah menunjukkan komitmen yang kuat dengan hadir secara konsisten dalam diskusi publik, memaparkan ide-ide yang mereka miliki. Ini mencerminkan kesiapan mereka untuk memimpin Kota Jambi ke depan, berbeda dengan HAR-Guntur yang cenderung menghindar dari panggung publik,” tambah Dedi.
Ketiadaan HAR-Guntur dalam berbagai kesempatan diskusi ini semakin dipertanyakan oleh publik, terutama karena pasangan tersebut tidak memberikan alasan yang jelas atas ketidakhadiran mereka. Menurut Dedi, absensi yang berulang ini bisa menjadi bumerang yang dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap pasangan HAR-Guntur.
"Masyarakat pasti ingin tahu apa rencana konkret kandidat untuk masa depan kota ini. Jika HAR-Guntur terus-menerus absen tanpa alasan yang jelas, mereka kehilangan kesempatan berharga untuk meyakinkan pemilih," ujar Dedi.
Absensi HAR-Guntur dalam forum-forum ini juga dapat berdampak langsung pada elektabilitas mereka menjelang pemilihan. Sementara itu, Maulana-Diza dinilai semakin mendapatkan simpati dari masyarakat karena sikap terbuka dan kesiapan mereka dalam menghadapi proses pemilihan.
Paslon HAR - Guntur tak hadir dalam undangan adu visi bersama Lembaga Adat Melayu Jambi. Mereka di wakilkan oleh Fauzi dan Rahman dila.
Kepada awak media Fauzi mengatakan Rahman dan Guntur saat ini sedang berada di luar kota karena urusan yang sangat penting.
"Mereka lagi tidak ada di Jambi jadi saya yang mewakilkan," ujarnya kepada media seusai acara Sabtu (21/9/2024).(*)
Add new comment