PDAM Tirta Batanghari menghadapi risiko pencurian kabel dan pompa air selama musim kemarau, yang dapat mengganggu suplai air ke masyarakat. Direktur PDAM mengimbau warga untuk ikut serta menjaga fasilitas ini dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan.
Memasuki musim kemarau, PDAM Tirta Batanghari menghadapi ancaman serius terkait potensi pencurian kabel dan pompa yang menjadi vital dalam operasional mereka. Hal ini disampaikan oleh Direktur PDAM Tirta Batanghari, Abu Bakar Sidik, yang mengungkapkan bahwa surutnya air Sungai Batanghari membuat peralatan yang biasanya tersembunyi kini muncul ke permukaan, meningkatkan risiko pencurian.
"Kabel dan pompa yang sebelumnya tertutup air, kini terlihat dan menjadi target pencurian. Kami telah beberapa kali mengalami kehilangan kabel akibat ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Abu Bakar Sidik.
Menurutnya, jika kabel atau pompa ini sampai dicuri atau rusak, dampaknya bisa sangat serius terhadap suplai air ke masyarakat. Mesin-mesin yang mengandalkan kabel tersebut tidak akan bisa beroperasi, sehingga distribusi air akan terganggu.
"Masyarakat bisa terkena dampaknya langsung jika suplai air terganggu karena mesin kami tidak bisa hidup tanpa kabel dan pompa yang berfungsi dengan baik," tambahnya.
Untuk itu, Abu Bakar Sidik mengimbau masyarakat Kabupaten Batanghari untuk bersama-sama menjaga fasilitas ini. Ia meminta agar masyarakat lebih waspada dan segera melaporkan jika melihat ada aktivitas mencurigakan di sekitar instalasi PDAM.
"Kami berharap masyarakat turut serta dalam memonitor dan mengawasi peralatan ini. Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan ke PDAM agar kita bisa segera mengambil tindakan," tegasnya.(*)
Add new comment