Pagi itu, suasana di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, tampak biasa saja. Matahari baru mulai menyinari jalanan, menciptakan bayangan panjang dari pohon-pohon di pinggir jalan. Namun, ketenangan pagi berubah menjadi tragedi ketika sebuah sepeda motor Honda PCX yang dikendarai Hoki Rifaldi (20) hilang kendali dan menabrak pembatas jalan.
Kisah pilu ini bermula dari perjalanan Hoki Rifaldi yang datang dari arah Simpang Bukit Baling dan hendak berbelok ke kiri menuju Simpang Adipura. Sesampainya di depan Hotel BW Luxury, sepeda motor yang dikendarainya hilang kendali. "Sepeda motor korban hilang kendali hingga menabrak tengah pulau jalan dan terjatuh," ungkap AKBP M. Lutfi, Wadirlantas Polda Jambi.
Kondisi jalan saat kecelakaan terjadi lurus dan beraspal, dengan marka jalan yang jelas dan cuaca cerah. Namun, nasib berkata lain. Sepeda motor Hoki meluncur tanpa kendali dan akhirnya menghantam pembatas jalan. Suara benturan keras terdengar, membuat orang-orang di sekitar lokasi berlarian menuju sumber suara. Di sana, mereka menemukan Hoki tergeletak, dengan luka robek di bagian kepala.
"Kejadiannya begitu cepat. Kami semua terkejut," ujar seorang saksi mata yang tak mau disebutkan namanya. Hoki dinyatakan meninggal di lokasi kejadian. Tragedi ini bukan hanya tentang kehilangan satu nyawa muda, tetapi juga tentang betapa rapuhnya kehidupan di jalan raya.
Kerugian materi akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 800 ribu. Namun, kehilangan nyawa seorang pemuda tidak bisa diukur dengan angka. Muhammad Hoki Rifaldi, pemuda berusia 20 tahun itu, merupakan warga Jalan Panglima Polim, RT 15, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Hari itu, keluarga dan teman-temannya berduka atas kehilangan yang mendalam.
Setelah kecelakaan, pihak kepolisian segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Barang bukti berupa sepeda motor Honda PCX diamankan ke Pos Gakkum Satlantas Polresta Jambi di Simpang Pulai. "Kami telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut," jelas AKBP M. Lutfi.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas. Setiap perjalanan, betapapun rutinnya, memiliki potensi bahaya yang tidak terduga. "Kami harap, dengan kejadian ini, masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya keselamatan berkendara," tambah AKBP M. Lutfi.
Di tengah hiruk-pikuk kota, kehidupan terus berjalan. Namun, di sudut Jalan Soekarno Hatta, jejak tragedi pagi itu masih membekas. Pohon-pohon yang menaungi jalanan menyimpan cerita duka seorang pemuda yang hidupnya berakhir terlalu cepat. Muhammad Hoki Rifaldi kini telah tiada, meninggalkan kenangan dan pelajaran berharga bagi kita semua.
Tragedi ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap perjalanan, ada tanggung jawab besar untuk menjaga keselamatan diri dan orang lain. Mari kita jadikan jalanan lebih aman, agar tidak ada lagi nyawa yang terenggut di tengah perjalanan hidup yang belum usai.(*)
Add new comment